Rafi Di mana ini? Apakah ini di rumah sakit? Aku mencium bau karbol khas rumah sakit. Uugh, awas saja Erlan, beraninya dia membuatku babak belur gini. Di rencana kemarin dia gak bilang aku akan dikeroyok tiga orang sekaligus! Aku akan minta tanggung jawabnya. Sayup-sayup aku mendengar suara isakan tangis. Siapa yang menangis? Apakah Suci? Tapi kenapa suara tangisannya terdengar banyak? Tapi mengingat Suci, membuatku tersenyum kecil, karena tadi sebelum aku pingsan, Suci berteriak memanggil namaku. Apakah ini berarti dia sudah memaafkanku? Jika iya, ide Erlan memang benar-benar cemerlang, suhu dia dalam hal seperti ini. Walau membuatku terluka, tapi jika hasilnya Suci memaafkanku, kuanggap itu sepadan. “Uugh…” kataku lirih tertahan saat berusaha membuka mata. “Bapak sudah sadar?” seb