Rafi “Uuggh… kepalaku!” aku terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat bagai dipukuli palu Thor berkali-kali. Kutekan keras kepalaku berharap bisa meredakan rasa sakit seperti ditusuk ratusan jarum sekaligus. “Aku masih hidup? Jam berapa ini?” desisku. Mataku mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan dengan temaramnya kamarku. Aku ada di kamar, di kasurku. Siapa yang menolongku saat aku tadi tenggelam? Apakah Suci? Tadi aku seperti mendengar suaranya memanggilku sesaat tadi sebelum aku hilang kesadaran. Suci? Benarkah dia yang menolongku? Apakah dia mampu menarik tubuhku ke pinggir kolam dengan tubuh kecilnya itu? Tapi tidak ada orang lain lagi di rumah ini selain Suci. Aku mendengar suara pintu kamar mandi yang dibuka, ada seberkas cahaya lampu kamar mandi menerobos masuk k