Tentang Jie

1064 Words
Dua puluh empat jam berlalu namun keberadaan Mirabell belum ditemukan. Ana dan Carlos akhirnya melaporkan masalah ini ke polisi. Sementara Orion berusaha mencari clue untuk menemukan hilangnya Mirabell sang adik. Dia berkali-kali memeriksa cctv dan menajamkan matanya demi mencari petunjuk. Wajahnya terlihat lelah karena kurang tidur. “Stop!´ gumam Orion pada petugas cctv. Kantuknya mendadak hilang. Akhirnya dia mendapat petunjuk. Orion menjentikan jarinya. “Bisakah kau memberiku salinan video yang ini,” gumam Orion pada petugas. Petugas itu pun mengangguk. Orion pun langsung bergegas ke suatu tempat. Dia mengambil hape di sakunya sambil berjalan menuju tempat parkir. Tangannya langsung memanggil nomor seseorang di kontak miliknya. Setelah tiga kali mencoba pada dering ketiga akhirnya telepon itu diangkat. “Bro, kau sedang di mana sekarang? Kita butuh bicara,” ujarnya dengan santai namun tegas. Lelaki itu adalah orang terakhir yang tertangkap kamera bersama Mirabell. Dia tahu Mriabell sangat menyukai lelaki ini dan dia merupakan teman baiknya. Namun Orion tidak akan segan-segan jika lelaki ini menyakiti Mirabell, dia tidak akan membiarkan satu orang pun menyakiti adiknya. Lelaki itu adalah Jie, teman Orion sekaligus idola Mirabell. *** Orion melirik jam tangan Rolex di tangannya. Lelaki itu tampak santai dengan kaos Mahagrid, dan juga ripped jeans miliknya. Dipadu dengan sepatu kulit yang menandakan kesan formal namun rapi. Orion mengamati sekitar kafe. Belum ada tanda-tanda lelaki itu datang. Orion maklum jika dia harus menunggu. Karena penyanyi seperti Jie pasti punya jadwal yang padat. Orion sering mendengar tentang Jie dari adiknya namun dia baru tahu bahwa nama lelaki idola adiknya ini adalah Jie Park yang ternyata teman sekolahnya. Mereka berdua sempat akrab sebelum Jie pindah ke New York. Orion masih bertukar kabar meski mereka jarang bertemu. Namun dua tahun terakhir Orion sempat kehilangan kontak Jie karena hapenya hilang. Sejak itu dia tidak tahu kabar Jie dan tidak tahu bahwa lelaki ini telah memulai karirnya dan sukses sebagai penyanyi. “Sorry aku telat,” hampir setengah jam menunggu akhirnya Jie tiba. Lelaki itu setengah berlari menghampiri Orion. Jie juga mengatakan bahwa dia hanya punya waktu setengah jam untuk bicara dengan Orion. Jie Park benar-benar sibuk. Orion pun juga tidak ingin membuang –buang waktu, dia akan langsung membicarakan tujuannya. “Gapapa, Ji. Makasi udah dateng,” gumam Orion tulus. Jie membenarkan duduknya. Orion pun menawarkan minuman atau makanan kepadanya, Jie hanya memesan Ice Americano sementara Orion memilih Cofee latte. “Makin ganteng aja kamu Yon semenjak kuliah di LA,” puji Jie. Jie mengenal Orion dulu dengan kuiit sawo matang dan sering terbakar matahari karena Orion suka main basket. “Hahaha bisa aja lo Ji.” Gumam Orion tertawa. “Oh ya, kamu bilang Mirabell mau menemuiku di pesta, tapi kenapa dia tidak datang?” Tanya Jie dengan tatapan datar. Baru juga Orion ingin membuka pembicaraan namun Jie terlebih dahulu membahas tentang Mirabell. “Tidak datang bagaimana? Jelas-jelas dia datang menemuimu,” gumam Orion. Jie tampak kaget. Malam itu Jie menunggu hampir sejam di ruangan yang sudah disediakan. Dia menunggu dengan sabar karena dia tidak ingin mengecewakan fansnya. Jie bahkan sudah mempersiapkan hadiah kecil untuk Mirabell. Namun hingga sejam berlalu gadis itu tidak juga datang, karena Orion harus terbang ke Singapore malam itu juga Orion tidak dapat menunggu. DIa merasa bersalah dan bermaksud menjanjikan pertemuan di hari lain. Namun sampai sekarang kontak yang diberikan Orion tidak aktif. “Bukannya kau yang terakhir kali bersama adikku, Ji,” gumam Orion. Jie tampak kaget. “Kok bisa? Aku bahkan udah nunggu lama tapi adikmu gak datang,” jawab Jie dengan raut wajah bingung. Orion mengeluarkan hape dari sakunya. Dia membuka salah satu folder di galerinya dan menunjukkan sebuah video pada Jie. Lelaki itu tampak kaget dan tak percaya. “Kau lihat, Mirabell masuk ke ruangan yang sama denganmu. Harusnya kamu bertemu dengannya, Jie,” kata  Orion. “I swear to God . Aku gak bertemu dengan adikmu malam itu, Yon. Kalau kau tidak pecaya kau bisa bertanya pada manajerku. Aku bahkan bertanya-tanya kenapa adikmu tidak datang,” tukas Jie mencoba meyakinkan Orion. Jie berani bersumpah bahwa malam itu dia tidak bertemu Mirabell. Beberapa saat setelah dia masuk ke ruangan itu, manager Jie datang dan mereka menunggu Mirabell bersama. Tapi hingga sejam berlalu Mirabell tak juga datang. Jie bahkan sempat bersikeras menunggu Mirabell lebih lama namun penerbangannya tak bisa ditunda. “Kamu serius gak ketemu adikku?” Tanya Orion setengah tak percaya. Jie mengangguk karena memang malam itu Jie tidak bertemu maupun berpapasan dengannya. “Adik gue ilang, Ji. Dia gak ada kabar sama sekali.” Gumam Orion dengan raut wajah sedih. “Hah? Seriusan?” Jie kaget sekali, dari raut wajah Orion, Jie tahu bahwa Orion tidak sedang bercanda sekarang. Selama berteman dengan Orion pun lelaki ini juga tidak pernah jahil padanya. “Aku udah cari ke seluruh hotel bahkan mama dan papaku juga udah lapor polisi. Namun masih belum ketemu dan satu-satunya Clue ya video tadi. Aku pikir MIrabell ketemu kamu dan maaf kalau aku mencurigaimu,” gumam Orion. Jie menepuk pundak Orion. Sebagai seorang kakak pasti Orion panik  sekali ketika mendengar kabar bahwa Mirabell hilang. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Orion saat ini. “Semoga adikmu cepat ketemu, Yon. Kalau butuh bantuan bilang aja, gue bakal bantuin. Maaf gak bisa bantu apa-apa sekarang. Tapi beneran aku gak ketemu sama adikmu malam itu,” Jie berusaha menegaskan lagi. Jie tahu bahwa Orion masih curiga padanya dan dia tidak punya bukti untuk meyakinkan Orion. Semoga saja lelaki itu tidak mencurigainya. “Aku percaya sama kamu Ji. Kamu gak mungkin bohongin aku, dan thanks atas tawaran bantuannya. Doain aja adikku cepat ketemu. Maaf kalau gue sempet curiga sama kamu. Maaf banget,” gumam Orion. Jie mengangguk,” Aku tahu kok perasaanmu. Kamu gak perlu minta maaf. Kalau aku jadi kamu aku pasti juga akan bersikap sama.” Tukas Jie. “Thanks udah ngerti, ji,” gumam Orion dengan tulus. “Sama-sama Yon, kayaknya aku mesti balik nih. Aku ada jadwal hari ini.” Gumam Jie. “Oh oke Jie. Makasih udah datang dan nemuin gue, sukses buat karirmu,” gumam Orion dengan tulus. Jie menganguk lalu beranjak dari duduknya. Mereka sempat berjabat tangan sebelum berpisah. Orion menatap punggung Jie. Lelaki itu satu-satunya harapan untuk bertemu dengan Mirabell namun ternyata Jie tidak ada sangkut pautnya dengan Mirabell. Orion mengacak rambutnya frustasi. Pencarian beberapa hari ini cukup menguras tenaganya. Dia lelah. Tapi dia tidak akan menyerah untuk menemukan Mirabell. Dia percaya pasti akan ada petunjuk.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD