Jihan tidur di kamar Gerald malam itu. Pagi-pagi sekali Jihan keluar dari dalam kamar Gerald. Jihan kembali ke dalam kamarnya untuk mandi.
Ketika Jihan sedang mengeringkan rambutnya di depan cermin dia melihat bayangan Ardy melalui cermin di depannya.
Pinggulnya masih terasa sangat sakit sekali. Bahkan dia berjalan masih dengan langkah tertatih-tatih.
"Dia kembali menidurimu?" Tanya Ardy sambil mencium rambut basah Jihan.
Pria itu sudah berdiri di belakang punggungnya, Jihan melihatnya melalui pantulan cermin di depan wajahnya.
"Pergilah, menjauhlah dariku, aku akan menikah dengan pria itu minggu ini!" Ujarnya tanpa berbalik menatap Ardy.
"Apa kamu sedang bertindak menjadi penyelamatku??" Ejek Ardy padanya.
"Aku serius!" Sergah Jihan sambil menahan air matanya.
"Aku ingin sekali pe
