"Kenapa kamu terus mengaduk kopermu?!" Ujar Jihan tidak sabar, dia jadi harus melipat baju milik Gerald kembali satu persatu dan baru memasukkan ke dalam lemari. "Apa kamu tidak sabar menata bajuku?" Mencekal lengan Jihan dengan tatapan tajam. "Wah sepertinya pacarmu baru saja mengunjungimu!" Menekan dengan jari telunjuk, bekas gigitan di bawah gelungan rambutnya di tengkuk Jihan. "Astaga! pria ini langsung mengetahuinya dalam sekali lihat!" Teriak Jihan di dalam hatinya. Gadis itu tiba-tiba merasakan dadanya mendidih, ketika Gerald semakin keras menekan tengkuknya. "Akh!" Pekik Jihan karena Gerald semakin keras menekankan jarinya. Jihan berpegangan pada lemari di depannya menggigit bibir bawahnya. "Apa sakit sekali?" Bisik Gerald di telinga Jihan. Sambil memeluk pinggangnya dari be