Key dan Alena tiba di kantor kepolisian Flanden, mereka menemui Erico di sana. Keadaan ayah Gavin sudah stabil. Pria paruh baya tersebut meringkuk di tempat tidur dalam ruang tahanan. Dia diberikan ruangan khusus karena keberadaannya bisa membahayakan tahanan yang lain. Key mendekati pintunya, Alena memilih menunggu di ruangan tunggu karena dia masih trauma dengan pria yang hampir menghabisi nyawanya tersebut. “Kamu tidak ikut menengoknya?” Tanya Devan seraya duduk di sebelahnya. Tidak ada yang tahu kalau Alena adalah salah satu korban yang selamat selain Jihan dan Gavin. “Aku tidak ingin melihatnya.” Sahut Alena seraya menggigit ujung kuku ibu jarinya. Wajah gadis itu terlihat cemas lantaran terpaksa mengingat kejadian buruk di masa lalunya. Di sisi lain, Erico membukakan pintu untu

