Kalimat yang telontar dari bibir tebal Igo adalah kalimat nyata, real dan begitu menyakinkan. Tatapan Igo pun sangat lekat dan tajam penuh keyakinan. Tidak ada kepalsuan dan hanya ada kejujuran. "Karena aku?" tanya Meira lagi. "Ya ... Karena semua karena kamu, Mei ..." jelas Igo tanpa basa basi lagi. "Kok bisa?" tanya Meira lagi. Ia benar-benar tidak tahu soa ini. Ia hanya tahu Igo secara umum tetapi tidak mengenal kehidupannya di masa lalu. Kalau bukan Bundanya yang ceita soal trauma Igo, mungkin sampai ia akan menikah nanti, Meira tidak akan pernah tahu. "Dari sejak awal aku bilang sama kamu. Entah kenapa, hatiku terbuka dan menerima kamu dengan mudahnya. Padahal, sebelumnya aku tidak seperti ini," jelas Igo jujur. "Kamu ga lagi main drama kan?" tuduh Meira lagi. Ia merasa belum pe