SEMBILAN.

1342 Words
MASA LALU *** Yulia dan Kesya menghampiri Hardi. Hardi sedang berdiri sembari menelepon seseorang. Tadi dia memang sedang ngobrol ma seseorang. Orang itu pergi begitu saja setelah dapat panggilan telepon dari orang lain. Jadinya dia saat akan beranjak ke tempat di mana Yulia dan Kesya berada. Ponsel miliknya bergetar. "Tidak apa-apa, Bu," ucap Hardi. "Baik, nanti saya pertimbangkan lagi ..., iya Terima kasih kembali." Yulia menunggu selesainya panggilan telepon dari Hardi. Kesya sudah kayak cacing kepanasan. "Dari siapa?" tanya Yulia. "Dari orang tua murid, biasa, mereka suka ngeluh soal biaya pendaftaran ngajar," jawab Hardi tidak lupa senyum. "Ma, makan yuk! Lapar nih?!" celetuk Kesya. "Iya, Sayang. Tadi Om Hardi sedang telepon," balas Yulia. Hardi jongkok sejajar dengan gadis cantik itu, Kesya dengan muka polos dan di buat-buat. Seakan dia teringat sosok seseorang yang sangat mirip sekali. "Om Hardi sudah selesai teleponnya?" tanya Kesya. "Sudah, kamu mau makan apa? Biar Om yang traktir," jawabnya ramah. "Nelayan aja, Kesya pengin makan jala-jala," ucapnya berbinar-binar. Yulia yang lihat sikap putrinya. Kadang dia merasa tidak enak hati pada Hardi. Hardi terlalu baik, saking baiknya, dia tidak bisa menolak apalagi keinginan Kesya. Sampai sekarang Yulia belum menjawab pertanyaan dari Kesya tadi. Beberapa menit yang lalu. "Loh, katanya kamu mau makan burger kok sekarang--?" Hardi berdiri, "Tidak apa-apa, mumpung aku juga mau makan," ujarnya. Yulia bisa pasrah. Dia tidak ingin Hardi terlalu memanjakan Kesya. Tetapi apa yang bisa, Hardi dan Kesya terlalu akrab. Beda dengan laki-laki yang datang ke rumahnya. Janji buat Kesya. Sampai di resto nelayan jala-jala, mereka mencari tempat duduk lebih lebar. Biar Kesya bisa makan sepuas dia inginkan nanti. Banyak aneka makanan di depannya. Sekarang dia tidak akan bisa menjaga image buat diet. Selera makannya sama seperti selera waktu dia makan berdua di Kimchu. "Ma, habis makan ini, kita ke sss, ya! Itu loh, Ma, TimeZone," ucap Kesya. "Iya, apa sih gak buat kamu," kata Yulia. Diambil sepotong lien hong kien. Makanan favorit Yulia ini. Hardi yang lihat dua perempuan di depan, senang deh. Apalagi lihat wanita idamannya. Beberapa detik, Yulia tertegun, Hardi mengambil tisu dan mengelap sisa saus mayones di sudut bibirnya. Kesya yang lihat pun merasa seperti pembunuh nyamuk. "Ehem! Om, Om Hardi, mau gak pacalan sama Mama?" satu pertanyaan membuat Yulia hampir mati karena mulut Kesya tidak pernah dikondisikan. Hardi malah santai, "Memang Mama kamu mau? Kayaknya Mama kamu gak bakal mau deh. Soalnya, Om takut ada yang cemburu," ucap Hardi pelan. Yulia tentu dengar dong. "Kamu apaan sih? Om Samuel itu ..." Yulia salah menyebutkan nama, "Maksud Mama, Om Hardi itu ..." Kesya menciut wajahnya. "Om Sampul itu gak jelas Mama. Sama Om Hardi, aja! Toh, Om kayak gitu bikin Kesya malu menunggu." Hardi tidak ikut campur, dia sebagai pendengar yang baik. Walaupun Yulia belum bisa lupain Samuel. Hardi bisa apa. Buat perjuangan cintanya. Kalaupun akhir Yulia tidak akan memilih dirinya menjadi pendamping hidup. Yulia yang dengar itu, ingin membela tetapi malah suasana jadi berbeda. "Kemarin Mama sudah kasih tau ke kamu. Jangan terlalu percaya sama dia. Kamu saja ngeyel. Mau saja dikelabui omongan apalagi dia itu ...." "Hai, Bro!" Seseorang menyapa Hardi. Yulia menjeda untuk omel Kesya. "Kesya, kan, cuma pengin ngerasain punya Papa itu gimana? Habisnya lihat teman Kesya setiap pulang di antar jemput sama Papanya. Mama gak pernah cerita sosok Papa!" sambung Kesya tidak peduli orang-orang yang makan di sini ikut dengar omongannya. Yulia yang melirik sekitar tempat, pada menoleh ke tempat mereka. Tetapi mereka kembali dengan kegiatan masing-masing. Walau pun suara Kesya sedikit keras. Tau suara anak kecil kalau sudah marah, pasti manusia dewasa mengira kalau dia hamil diluar nikah tanpa seorang ayah. Orang yang menyapa Hardi terdiam. Dia sesekali memperhatikan Yulia. Yulia tidak menoleh, dia hanya menunduk. Kemudian minta izin sama Hardi ke kamar kecil sebentar. Kesya di tinggal. Teman Hardi mengamati hingga Yulia menghilang dari penglihatan. Lalu dia perhatikan gadis kecil itu dengan sikap lugu tapi sifatnya dewasa. "Itu bukannya ...." "Kamu sama siapa ke sini?" Hardi bukan menanggapi omongan temannya. Dia malah bertanya seolah tidak terjadi hal apa pun. "Aku sama Amira," jawabnya. Dia menarik kursi kosong ada disebelah Hardi. "Kencan?" "Pala mu, kencan! Dia sepupu aku," sanggahnya. Hardi terkekeh, "Cuma tebak doang. Bisa jadi kamu naksir sama dia," "Enak aja, sampe dia dengar, hilang palaku," ucapnya. Teman Hardi, Andri namanya. Kebetulan dia lagi temani saudara sepupunya pengin dia beli sesuatu untuk acara ospek di kuliahnya. Amira, itu nama sepupunya barusan disebut oleh Andri. Andri dan Hardi adalah teman satu angkatan perkuliahan. Andri hanya beda jurusan dengan Hardi. Hardi mengambil jurusan Akuntansi, sedangkan Andri ambil jurusan Sistem Informasi, sama hal dengan satu jurusan dengan Yulia. Hanya beda kelas. Karena untuk anak jurusan Sistem Informasi memang banyak. Jadi dibagi dua kelas. Yulia di kelas A, sedangkan Andri dikelas B. Lalu, bagaimana Hardi bisa dekat dengan Yulia, padahal mereka beda jurusan. Hardi kenal Yulia karena Samuel dulu pernah ambil jurusan yang sama seperti Hardi. Karena anak orang kaya, jadi wajar saja Samuel suka bolos kelas, bukan itu saja. Samuel sangat dikenal oleh anak mahasiswi di Universitas dia tekun saat itu. Siapa juga bisa move on dengan sosok Samuel. Selain ketua panitia untuk calon-calon anak mahasiswi di kampus. Samuel lah laki-laki di idolakan. Selain bandel, baik, kadang baiknya selalu di manfaatkan oleh kelicikan sendiri. Awal adik junior pada tidak tau, kalau Samuel sudah lama suka dengan Yulia. Bahkan mereka terlihat sangat akrab, apalagi Yulia adalah idaman Samuel sejak pertama dia ikut ospek masuk kuliah. Satu kelompok dengan Yulia saat itu, Hardi beda kelompok dengan Samuel dan Yulia. Hardi juga suka dengan sikap Yulia. Waktu pertama ikut ospek tersebut. Selain cantik, Yulia sosok yang lumayan pendiam. Samuel yang sok kenal sok dekat pun mencuri perhatian pada Yulia. Hingga selesai ospek telah berakhir. Samuel dengan terangkan nyatakan perasaan seluruh calon mahasiswa dan mahasiswi yang akan menjadi anak didik di kampus mereka tekuni. Selama perjalanan dunia pendidikan mereka. Awal Yulia mencoba menolak beberapa kali. Tetapi usaha Samuel bisa dapatin Yulia, dengan segala cara apa pun dia harus mendapatinya. Dengan cara baik padanya, yang namanya Samuel itu selain tukang bolos kelas, dia malah masuk ke jurusan Yulia secara diam-diam. Padahal dosen sudah Peringatkan pada Samuel untuk tidak suka-suka masuk kelas lain. Tetapi Samuel mengacuhkan omelan Dosen itu. Lama-lama dosen pun lelah, mereka pun membiarkan Samuel melakukan sesukanya. Hingga ujian datang. Yulia ingin fokus. Tetapi Samuel malah ikut masuk ujian sesuai mata kuliah jurusan tersebut. Samuel malah dengan cara suka-suka menarik soal Yulia ke tangannya. Yulia sempat shock. Tetapi Samuel berikan hasil jawaban sudah dia kerjakan. Yulia sempat tidak ingin menerima. Tetapi terjadi dosen datang dan mendekati mereka berdua. Yang mendapat hukuman adalah Samuel. Karena Samuel mengaku dia yang menyontek bukan Yulia. Betapa malaikatnya Samuel demi melindungi Yulia dari hukuman yang memalukan itu. Beberapa bulan hingga menuju semester lima, Yulia yang awal tidak suka dengan sifat Samuel. Hingga entah kenapa perasaan itu pun muncul. Setelah dirinya menolak dan merindukan akan kehadiran Samuel di dekatnya. Beberapa hari sebelum memasuki semester lima, Samuel tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Bahkan Yulia sempat bertanya pada temannya. Ada juga temannya menceritakan bahwa Samuel akan berhenti kuliah. Dia akan mendaftarkan diri di study lebih baik dari sebelumnya. Pada awalnya Yulia tidak akan percaya. Selang beberapa minggu kerinduan yang Yulia alami hari demi hari semakin larut. Dia pun mencoba melupakan dan memilih untuk membuang semua rasa rindu itu. Akan tetapi seseorang tiba-tiba malah membungkam Yulia saat dia hendak masuk ke kontrakannya. Yulia sempat meronta. Betapa terkejutnya orang yang akan menculiknya adalah Samuel. Samuel tampil beda. Yulia sampai tidak mengenal penampilan Samuel yang sekarang dia lihat. Samuel jauh lebih tampan, bahkan jauh lebih dari idol dia idolakan. Yulia secara refleks memeluk Samuel. Samuel tau, wanita yang dia rindukan pasti sangat galau. Samuel pun membawa Yulia ke suatu tempat. Tempat tidak pernah satu pun yang tau. Samuel akan membawa Yulia ke mana pun. Hingga ikatan janji Yulia pegang tetap tersimpan. Meskipun Samuel akan mengingkari, sebuah kesalahan itu pun terjadi. Karena terlalu rindu, Yulia terlalu banyak minum sebaliknya Samuel. Mereka terhipnotis sebuah benih-benih cinta. Hingga Samuel berikan satu cinta yang mendalam dan berjanji akan mempertanggung jawab semua setelah dirinya kembali dengan hidup berbeda.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD