Crazy Boy !

1161 Words
Cupp... Shasa membuka matanya saat merasakan seseorang mengecup keningnya berkali-kali . ia berteriak kencang saat melihat jack memeluk nya dan mencium dengan sesukanya . Ia berusaha melepas pelukan kuat jack yang ada di tubuh nya saat ini . " Lepassss !! Brengsekkk !!!" shasa menarik tangan nya kuat - kuat namun jack jauh lebih kuat dari nya . ia memutar tubuh Shasa dan menduduki tubuh gadis itu serta meletakkan tangan Shasa sejajar dengan kepala nya . " Kau tidur sangat nyenyak honey " ucap jack tersenyum dengan wajah nya yang tampan membuat Shasa takut karna posisi jack jelas mengunci pergerakan nya sekarang  " Bagaimana bisa kau masuk ke kamar ku ?" tanya Shasa penasaran dengan menatap wajah jack di atasnya . " Seperti nya kau lupa mengunci pintu mu honey , kau menunggu ku ?" tanya jack menekan kuat tangan Shasa semakin dalam karna gadis itu berusaha melawan " aku akan mengandukan segala nya pada papa ku nanti lihat saja ! " ancam shasa membuat jack malah tersenyum " Tidak masalah silahkan saja honey , Kau ingat kan dimana aku menemukan mu" jawab jack terdengar sangat santai . Shasa mengangkat kepala nya berusaha bangun membuat jack malah mencium bibir nya . " Brengsekk.   hmmmm ppp" Shasa terdiam saat jack kembali mencium nya lebih dalam . " jangan terlalu banyak bergerak kau akan letih sebelum memulai nya honey " ucap jack ambigu membuat Shasa ketakutan setengah mati . " Papa .. "  panggil shasa membuat max yang masih sarapan di Swis terbatuk - batuk . " Kenapa max ?" tanya vika melihat suami nya tiba-tiba batuk dan langsung mengambil minuman dari tangan vika " Tidak sayang .. Hanya memikirkan  anak ku , sedang apa mereka " tanya max pada vika sambil tersenyum ke arah jendela " Mungkin mereka sarapan sayang " ucap vika membuat max tenang . " Kau setuju kan dengan perjodohan ini ?" tanya max pada vika " Aku tau semua yang kau lakukan adalah yang terbaik max " ucapan vika selalu mendukung pria itu . Max tersenyum ke arah vika dan mengambil tangan istrinya yang mulai sedikit keriput dan menciumnya dengan lembut " pria itu harus bisa menangani shasa yang kasar , Aku akan menemuinya kembali setelah dari sini , selama itu aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati putri ku  " sambung max kembali membuat vika tersenyum ke arah nya . Sementara Shasa sedang berjuang keras menjauhkan diri nya dari jack yang terus agresif terhadap nya . " Kau mau apa sih hah ? " tanya Shasa kehabisan tenaga karna terus berusaha menghindari jack . " Aku ingin kau menjadi pacar ku shasa " ucap jack dengan seringai nya " Tidak akan pernah !" balas Shasa menolak karna mengingat apa yang papa nya katakan kemarin ,Ia tidak ingin mengambil resiko karna ia malah berpacaran dengan pria gila seperti jack . " Ya sudah , bagaimana kalah kau aku perkosa saja ?" ucap jack mendekatkan diri nya kepada Shasa lalu mengigit lehernya dengan beberapa kali kecupan . “ahhh !! Lapas b******k! “ Shasa mengerang saat Jack berani meremas kedua dadanya dengan kuat . “ Aku Tidak akan berhenti hingga kau mau menjadi pacarku.” Jack menarik underwear Shasa dan memasukkan jarinya kedalam v****a nya . Ia memutar k******s Shasa hingga gadis itu menarik lengannya dengan erat . “ Ahhh Jack !! “ Shasa mendesah sambil mengigit bibirnya merasakan sesuatu yang nikmat dari bawahnya . “Mau mencoba milikku Shasa , ini akan sangat nikmat.” Jack mencium bibir Shasa dan merasakan jemarinya yang ada didalam Shasa menghangat. “Ti—dak . jangan macam-macam !” Shasa mendorong Jack agar lebih jauh . “ Kau mau jadi pacarku atau aku akan memasukkan ini segera. “  Jack nekat ,Ia sudah memainkan miliknya di luar v****a Shasa dan sedikit menggeseknya pelan. " Jack Jangan! Oke aku terima. " Shasa tiba-tiba saja mengatakan nya karna takut jack melakukan hal yang lebih , Ia sadar kalau pria itu kuat dan bukan tandingan nya " Good Girl."  Jack tersenyum penuh kemenangan ke arah nya , Ia segera membenarkan miliknya yang terasa sangat sakit dan masih mampu menahannya. " Okee tapi ada syarat nya " ucap Shasa dengan nafas terengah " apa honey ?" tanya Jack masih menahan hasrat nya di bawah sana. " Rahasiakan semua dari papa ku " ucap Shasa takut kalau itu akan di ketahui oleh max dan akan berakhir di kuburan . " Itu mudah dan aku juga punya syarat " ucap jack dengan kegilaan nya " Hey... Kenapa kau juga meminta syarat ?" tanya Shasa heran " Tentu saja .. Kau meminta ini dirahasiakan bukan ?" tanya jack membuat Shasa terdiam " syarat nya kau tidak boleh memukul ku , jika kau memukulku aku akan memastikan kalau kau tidak akan selamat dari ku Shasa " ucap jack memgancam dan membuat Shasa menelan salivanya takut . Jack melepas pergelangan tangan Shasa setelah memberi kecupan kecil di bibir Shasa . Jack kembali memasang kaos nya dan meninggalkan Shasa dengan wajah senang karna telah memenangkan permainan . Shasa masih berbaring diam di kamar seraya menatap langit-langit kamar nya memikirkan apa yang baru saja terjadi . ­­­­­--------- Arthur memberhentikan mobil nya di halaman kampus lalu melirik ke arah anna yang duduk disebelahnya dengan wajah santai . " Anna " panggil Arthur membuat nya menoleh Cupp . Arthur mencium anna tepat di bibirnya saat gadis itu menoleh ke arah nya . Wajah anna berubah merah dalam seketika membuat Arthur tertawa lucu ke arah nya. " kau sangat cantik " Arthur menaruh jempol nya di bibir anna dan mengusap nya lembut " Jaga ini untuk ku hingga waktu nya tiba " ucap Arthur ambigu ke arah anna " maksud mu ?" tanya anna tidak mengerti " Kau akan tau nanti sayang " ucap Arthur dengan tersenyum kembali . Anna memasang wajah kesal lalu membuka pintu mobil meninggalkan Arthur disana . " aku akan membuat mu jatuh cinta anna , tunggu saja " ucap Arthur dengan tersenyum ke arah anna Yang berjalan masuk ke kampus sendiri . Arthur keluar dan mencari adam di tempat biasa . " hey.. Shasa sudah pulang ?" tanya adam saat melihat wajah Arthur " Hmm..  si gila itu seperti nya mulai nakal " ucap Arthur kepada adam " Hey.. Jangan katakan dia gila " ucap adam tidak suka " Hanya dia gadis yang berani mematahkan hidung pria adam , Aku berharap seseorang bisa mengatasi nya dan membuatnya jinak " jawab Arthur tertawa bersama adam " Mungkin aku perlu mencoba ?" tanya adam pada Arthur " Dasar gila." jawab Arthur tertawa tanpa mengerti perasan adam yang sebenarnya memiliki harapan lebih terhadap Shasa. Lagipula ia tau kalau ibunya Karin bukan adik kandung Max. Adam  diam-diam memendam perasaan pada Shasa dan ia benci menjadi besar seperti ini dan membuatnya jauh dari shasa . Dulu mereka terus bersama , saling berbagi rahasia , berbagi cerita dan bermain hingga lupa waktu . Sekarang ia bahkan tidak berani mengajak Shasa bicara , karna perasaan nya semakin besar kepada Shasa.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD