Cupp...
Shasa membuka matanya saat merasakan seseorang mengecup keningnya berkali-kali . ia berteriak kencang saat melihat jack memeluk nya dan mencium dengan sesukanya .
Ia berusaha melepas pelukan kuat jack yang ada di tubuh nya saat ini .
" Lepassss !! Brengsekkk !!!" shasa menarik tangan nya kuat - kuat namun jack jauh lebih kuat dari nya . ia memutar tubuh Shasa dan menduduki tubuh gadis itu serta meletakkan tangan Shasa sejajar dengan kepala nya .
" Kau tidur sangat nyenyak honey " ucap jack tersenyum dengan wajah nya yang tampan membuat Shasa takut karna posisi jack jelas mengunci pergerakan nya sekarang
" Bagaimana bisa kau masuk ke kamar ku ?" tanya Shasa penasaran dengan menatap wajah jack di atasnya .
" Seperti nya kau lupa mengunci pintu mu honey , kau menunggu ku ?" tanya jack menekan kuat tangan Shasa semakin dalam karna gadis itu berusaha melawan
" aku akan mengandukan segala nya pada papa ku nanti lihat saja ! " ancam shasa membuat jack malah tersenyum
" Tidak masalah silahkan saja honey , Kau ingat kan dimana aku menemukan mu" jawab jack terdengar sangat santai .
Shasa mengangkat kepala nya berusaha bangun membuat jack malah mencium bibir nya .
" Brengsekk. hmmmm ppp" Shasa terdiam saat jack kembali mencium nya lebih dalam .
" jangan terlalu banyak bergerak kau akan letih sebelum memulai nya honey " ucap jack ambigu membuat Shasa ketakutan setengah mati .
" Papa .. " panggil shasa membuat max yang masih sarapan di Swis terbatuk - batuk .
" Kenapa max ?" tanya vika melihat suami nya tiba-tiba batuk dan langsung mengambil minuman dari tangan vika
" Tidak sayang .. Hanya memikirkan anak ku , sedang apa mereka " tanya max pada vika sambil tersenyum ke arah jendela
" Mungkin mereka sarapan sayang " ucap vika membuat max tenang .
" Kau setuju kan dengan perjodohan ini ?" tanya max pada vika
" Aku tau semua yang kau lakukan adalah yang terbaik max " ucapan vika selalu mendukung pria itu . Max tersenyum ke arah vika dan mengambil tangan istrinya yang mulai sedikit keriput dan menciumnya dengan lembut
" pria itu harus bisa menangani shasa yang kasar , Aku akan menemuinya kembali setelah dari sini , selama itu aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati putri ku " sambung max kembali membuat vika tersenyum ke arah nya .
Sementara Shasa sedang berjuang keras menjauhkan diri nya dari jack yang terus agresif terhadap nya .
" Kau mau apa sih hah ? " tanya Shasa kehabisan tenaga karna terus berusaha menghindari jack .
" Aku ingin kau menjadi pacar ku shasa " ucap jack dengan seringai nya
" Tidak akan pernah !" balas Shasa menolak karna mengingat apa yang papa nya katakan kemarin ,Ia tidak ingin mengambil resiko karna ia malah berpacaran dengan pria gila seperti jack .
" Ya sudah , bagaimana kalah kau aku perkosa saja ?" ucap jack mendekatkan diri nya kepada Shasa lalu mengigit lehernya dengan beberapa kali kecupan .
“ahhh !! Lapas b******k! “ Shasa mengerang saat Jack berani meremas kedua dadanya dengan kuat .
“ Aku Tidak akan berhenti hingga kau mau menjadi pacarku.” Jack menarik underwear Shasa dan memasukkan jarinya kedalam v****a nya . Ia memutar k******s Shasa hingga gadis itu menarik lengannya dengan erat .
“ Ahhh Jack !! “ Shasa mendesah sambil mengigit bibirnya merasakan sesuatu yang nikmat dari bawahnya .
“Mau mencoba milikku Shasa , ini akan sangat nikmat.” Jack mencium bibir Shasa dan merasakan jemarinya yang ada didalam Shasa menghangat.
“Ti—dak . jangan macam-macam !” Shasa mendorong Jack agar lebih jauh .
“ Kau mau jadi pacarku atau aku akan memasukkan ini segera. “ Jack nekat ,Ia sudah memainkan miliknya di luar v****a Shasa dan sedikit menggeseknya pelan.
" Jack Jangan! Oke aku terima. " Shasa tiba-tiba saja mengatakan nya karna takut jack melakukan hal yang lebih , Ia sadar kalau pria itu kuat dan bukan tandingan nya
" Good Girl." Jack tersenyum penuh kemenangan ke arah nya , Ia segera membenarkan miliknya yang terasa sangat sakit dan masih mampu menahannya.
" Okee tapi ada syarat nya " ucap Shasa dengan nafas terengah
" apa honey ?" tanya Jack masih menahan hasrat nya di bawah sana.
" Rahasiakan semua dari papa ku " ucap Shasa takut kalau itu akan di ketahui oleh max dan akan berakhir di kuburan .
" Itu mudah dan aku juga punya syarat " ucap jack dengan kegilaan nya
" Hey... Kenapa kau juga meminta syarat ?" tanya Shasa heran
" Tentu saja .. Kau meminta ini dirahasiakan bukan ?" tanya jack membuat Shasa terdiam
" syarat nya kau tidak boleh memukul ku , jika kau memukulku aku akan memastikan kalau kau tidak akan selamat dari ku Shasa " ucap jack memgancam dan membuat Shasa menelan salivanya takut .
Jack melepas pergelangan tangan Shasa setelah memberi kecupan kecil di bibir Shasa .
Jack kembali memasang kaos nya dan meninggalkan Shasa dengan wajah senang karna telah memenangkan permainan . Shasa masih berbaring diam di kamar seraya menatap langit-langit kamar nya memikirkan apa yang baru saja terjadi .
---------
Arthur memberhentikan mobil nya di halaman kampus lalu melirik ke arah anna yang duduk disebelahnya dengan wajah santai .
" Anna " panggil Arthur membuat nya menoleh
Cupp .
Arthur mencium anna tepat di bibirnya saat gadis itu menoleh ke arah nya . Wajah anna berubah merah dalam seketika membuat Arthur tertawa lucu ke arah nya.
" kau sangat cantik " Arthur menaruh jempol nya di bibir anna dan mengusap nya lembut
" Jaga ini untuk ku hingga waktu nya tiba " ucap Arthur ambigu ke arah anna
" maksud mu ?" tanya anna tidak mengerti
" Kau akan tau nanti sayang " ucap Arthur dengan tersenyum kembali .
Anna memasang wajah kesal lalu membuka pintu mobil meninggalkan Arthur disana .
" aku akan membuat mu jatuh cinta anna , tunggu saja " ucap Arthur dengan tersenyum ke arah anna Yang berjalan masuk ke kampus sendiri .
Arthur keluar dan mencari adam di tempat biasa .
" hey.. Shasa sudah pulang ?" tanya adam saat melihat wajah Arthur
" Hmm.. si gila itu seperti nya mulai nakal " ucap Arthur kepada adam
" Hey.. Jangan katakan dia gila " ucap adam tidak suka
" Hanya dia gadis yang berani mematahkan hidung pria adam , Aku berharap seseorang bisa mengatasi nya dan membuatnya jinak " jawab Arthur tertawa bersama adam
" Mungkin aku perlu mencoba ?" tanya adam pada Arthur
" Dasar gila." jawab Arthur tertawa tanpa mengerti perasan adam yang sebenarnya memiliki harapan lebih terhadap Shasa. Lagipula ia tau kalau ibunya Karin bukan adik kandung Max.
Adam diam-diam memendam perasaan pada Shasa dan ia benci menjadi besar seperti ini dan membuatnya jauh dari shasa . Dulu mereka terus bersama , saling berbagi rahasia , berbagi cerita dan bermain hingga lupa waktu .
Sekarang ia bahkan tidak berani mengajak Shasa bicara , karna perasaan nya semakin besar kepada Shasa.