Anna berdiri di sudut kampus dengan wajah takut , Seorang pria sebayanya dari jurusan lain tampak mengganggu nya hari ini .
" Ih ..jangan pegang anna " anna mulai risih karna sentuhan yang mulai kurang ajar di tubuh nya .
" anna , Aku menyukai mu bukankah kau dan Arthur hanya berteman " tanya eric dengan wajah menggoda kepada anna.
Anna hanya diam sambil melawan ketakutan yang sedang ia rasakan . Ia sangat membutuhkan seseorang untuk membantu nya , anna mengeluarkan ponsel untuk menelpon shasa ,Tapi eric lebih cepat menyambar ponsel nya dan menahan anna di tempat sepi sekitar kampus .
" Kau mau melarikan diri ?" tanya eric maju satu langkah membuat anna ketakutan dan mundur .
" Jangan pegang anna " teriak anna sekali lagi ingin menangis
Eric menaruh satu tangan nya di rambut halus anna membuat gadis itu hanya diam dalam sentuhan nya.
Dap..
Dap..
Seorang melangkah dengan cepat ke arah mereka , sepasang mata yang berubah menjadi merah kesal melihat anna beromance ria bersama pria lain di hadapan nya. Arthur mengepal tinju nya sambil mengeratkan rahang nya .
Ia langsung meninju wajah eric dan membuat nya terkapar di tanah dengan cepat .
" b******k !" eric bangkit dan ikut mengepal tinju ke arah lawan nya dengan awas .
Arthur melempar kunci mobil ke anna dengan cepat .
" Masuk dan tunggu aku di mobil.. Cepat !!!! " Arthur berteriak keras dan kencang membuat anna ketakutan dan langsung menuruti pria itu .
Anna menganggap itu adalah sebuah pertolongan namun Arthur menganggap kalau anna membuat nya marah kali ini.
" Kau berani menggoda anna " ucap Arthur mengeratkan rahang nya
" hey.. Bahkan anna mengatakan kau bukan kekasih nya " eric berbohong pada Arthur membuat pria itu semakin marah
" b******k .. " Arthur mendekat dan mereka berkelahi dengan brutal
Arthur menahan leher eric dan mengapit dengan sekuat tenaga membuat eric kewalahan , Wajah eric merah menahan nafas nya yang semakin sesak.
" Arthur !! " adam berteriak membuat pria itu sadar , Karna eric hampir kehabisan nafas di buat nya .
Mendengar adam Arthur tidak melepas cengkraman nya ia malah semakin erat membuat eric lemas.
Adam menarik Arthur dan melerai perkelahian mereka. Eric memegang leher nya yang merah dan sakit tidak kuasa menahan lagi.
Arthur langsung bangkit menuju mobil nya tanpa menghiraukan teriakan keras adam yang memanggilnya .
Arthur kini sudah dikuasai dengan emosi berlebihan di hatinya , Ia masuk ke dalam mobil dan melihat anna yang masih bergetar ketakutan dengan penampilannya yang setengah acak-acakan .
" apa yang kau lakukan anna ?" tanya Arthur dengan wajah muak ke arah gadis itu.
" Arthur." bisik anna dengan pelan
" Baiklah .. aku akan memulai nya kalau kau begini " ucap Arthur langsung menghidupkan mobil nya lalu meraih ponsel nya
" Shasa kau dimana ?" tanya Arthur menanyakan kakak nya
" Aku di rumah jane , ada apa ?" tanya Shasa penasaran
" Kapan kau pulang ?" tanya Arthur kembali
" Mungkin nanti malam " jawab Shasa singkat
" Oke.. " Arthur menutup telpon nya dan langsung membawa anna kerumah nya dengan cepat .
Ia sangat kacau sekarang , ia mengingat perkataan eric tadi membuat emosi nya terus naik hingga di puncak tidak tertahankan lagi .
" Keluar anna ! cepat !" teriak Arthur membuat anna keluar dengan wajah takut dan menggenggam kedua tangan nya .
Arthur menggapai pergelangan anna dan menarik gadis itu ke kamarnya.
Ceklek ..
Suara kunci di pintu kamar Arthur terdengar menakutkan bagi anna saat ini . Ia bisa melihat jelas wajah Arthur yang menatap nya dengan kecewa.
" Arthur. " panggil anna mencoba mengingatkan Arthur.
" kau harus ku dapatkan anna " Arthur melepas pakaian nya membiarkan d**a polos nya terekspos
"
" Arthur kau mau apa ?" tanya anna mundur dan terjatuh ke ranjang besar Arthur .
Anna beringsut naik ke ranjang sambil menarik pakaian nya dengan erat.
"Aakkkk Arthur jangan " anna menangis saat ia merasakan Arthur menarik kaki nya dan mendapatkan tubuh nya di tindih oleh tubuh kekar Arthur .
" Aku menahan nya anna , Dan kau sekarang membuat ku marah " bisik Arthur menciumi anna dengan brutal hingga ke leher anna .
" Arthur jangan ,please anna tidak melakukan apapun " anna menangis dan berteriak memohon kepada Arthur terus menerus.
Arthur menelanjangi tubuh anna dengan cepat , Anna malu dan takut setengah mati karna perlakuan Arthur yang sudah melewati batas
" maaf anna. Kau harus menjadi milikku , aku sudah lama menahan " jawab Arthur lalu menarik kaki ana lebih dekat .
" Arthur ... aaaaaaakkkkhh " anna berteriak sambil mendorong d**a Arthur kuat saat merasakan sesuatu masuk ke dalam dirinya .
Ia merasakan sakit luar biasa di bawah sana karna Arthur sudah nekat memasuki nya tanpa ampun .
Anna menangis dan pasrah menerima perlakuan dari Arthur yang menodai nya dengan gamblang , satu kebodohan diri nya karna tidak bisa membuat Arthur tenang .
Setelah puas Arthur berbaring disisi anna yang masih menangis dengan tubuh telanjang .
" Anna" bisik Arthur sambil menyentuh lengan anna .
" kau jahat " anna menepis tangan Arthur dan menangis tersedu-sedu
" Aku mencintai mu anna " bisik Arthur membuat anna tenang
" kau harus tanggung jawab kalau aku hamil Arthur " ucap anna polos sambil menahan sakit di bawah sana
sementara Shasa sedang perang mulut bersama jane. ia menanyakan apa yang terjadi di malam itu bagaimana ia bisa bersama jack dan membuatnya terjebak seperti ini .
" Shasa .. Aku tidak tau sungguh , Terakhir kali nick yang membawa mu bukan jack , Aku tidak tau siapa jack " ucap jane menjelaskan kebenaran yang ia tau
" Astaga.. Mungkin nick akan membuatnya lebih menderita dari pada jack tapi setidaknya nya ia bisa mengatasi nick dari pada jack.
Drtttt...
Shasa menerima telpon dari nomor yang tidak ia kenal , sejenak ia berfikir namun ia mengangkat nya
" Kau dimana honey ?" suara jack yang terdengar tidak asing membuat shasa langsung pusing
" Aku punya urusan !" ucap Shasa ketus
" Aku ingin kita bertemu nanti malam jam 8 " ucap jack langsung menutup telpon nya
" hey.. !!! b******k " Shasa meremas rambutnya dan menatap tajam ke arah jane yang tidak tau apapun .
" Sha.. Mau kemana ? Tanya jane penasaran
" Mau gantung diri " jawab Shasa aneh membuat jane mengerutkan dahi nya .