Shasa mematikan ponsel nya tepat sebelum jack menelpon , Ia duduk sendiri di club berbeda agar jack tidak bisa menemukan diri nya . Rasanya ia sangat malas kalau berurusan dengan pria gila yang berparas tampak bak malaikat itu.
Wajah bartender menatap nya dengn intens dan aneh .
" Apa kau punya masalah nona ?" tanya pria dengan perawakan tinggi besar dan sedikit mengerikan
Shasa diam hanya menelan Saliva nya kuat membuat pria itu tersenyum lirih.
" Kau sangat aneh datang ke club hanya minum minuman seperti itu " ucap pria itu kembali karna melihat Shasa hanya memesan Aqua dan membuat orang menatap nya dengan aneh .
" aku tidak minum " ucap Shasa , Ia ingat terakhir kali kacau karna minuman . jadi ia tidak akan mengambil resiko lagi sekarang.
Ia melirik jam tangan nya sudah sampai jam 9 malam dan ia menghidupkan ponsel nya karna yakin jack sudah tidak akan mencari nya , Baru saja ponsel nya hidup Arthur langsung menelpon nya.
" kau dimana Shasa ?" tanya Arthur dengan suara khawatir
" Aku d club fantastis , ada apa ? " tanya Shasa penasaran adiknya terus menanyakan posisinya
" baiklah .. Jangan buat aku mencari mu seperti semalam Shasa , Aku mau pergi dan tidak pulang " ucap Arthur memberi tahu kakak nya itu
" Hm...Sebentar lagi aku pulang " jawab Shasa membuat pria itu mengerti .
Ia melihat satu pesan masuk sekitar jam 8.15 malam ini , satu pesan dari jack yang terdengar mengerikan
Awas saja kalau ketemu ,Kau akan habis Shasa
Shasa tampak masa bodoh menerima pesan itu dari jack . ia memesan satu gelas minuman dengan alkohol rendah hanya sekedar untuk mencoba nya , Rasanya tenggorokan nya sangat ingin dan terus memanggil untuk minum .
" Aku tidak bisa begini , aku harus pulang " Batin Shasa menjaga diri nya sebelum ia merasa mabuk . Ia membayar minuman nya dan keluar dari club .
Shasa melajukan mobil nya untuk pulang kerumah dan istirahat . Ia merasa beruntung karna jack tidak menghubungi nya kembali .
*****
Setelah bersantai di jalan dengan mobil nya Shasa melihat rumah itu gelap , Ia sangat merindukan papa dan ibunya yang mungkin lusa akan pulang , Shasa dan Arthur memanggil Vika dengan sebutan ibu karna menurutnya wanita lembut itu lebih cocok dengan panggilan itu . Ia membiarkan rumah itu gelap dan berjalan masuk tanpa rasa takut ke kamar nya .
Shasa melempar tas nya asal , sambil melepas pakaian nya meninggalkan tubuh sexy nya hanya dengan underwear dengan corak bunga - bunga .
" Hmm.. Mungkin aku harus mandi dan menyegarkan diri " Shasa melepas semua yang melekat di tubuh nya dan masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan melepas penat yang ia rasakan .
Hampir setengah jam lama nya akhirnya ia keluar dengan melilitkan handuk di setengah tubuh nya . Serta mengacak rambut basah nya dengan sexy .
" Kau cantik Shasa " suara pria dari sudut ruangan kamar dengan cahaya minim membuat Shasa terkejut dan langsung mencari sumber suara .
Hingga ia merasakan deru nafas kuat di punggung nya . Shasa terdiam sejenak memikirkan keadaan setengah telanjang nya .
" kau siapa ?" tanya Shasa bergetar dan takut . Ia siap melawan siapapun yang sedang berada di belakang nya saat ini .
Shasa perlahan mengangkat tangan nya untuk melawan ,namun disaat ia hampir sampai Shasa malah terhempas duluan di ranjang besar nya.
" Lepasss... b******k hey !!" Shasa melawan dengan sekuat tenaga kekuatan pria yang sedang menindih nya , Ia membuka mata untuk melihat sosok yang berani membuat nya seperti ini sekarang .
" Wah... Kau membuatku menunggu terlalu lama " ucap jack dengan seringai smirk nya sambil kuat menekan tangan Shasa .
" jack lepaskan aku hmm" jack menciumi bibir Shasa sambil memegang wajah Shasa yang sangat cantik . Wajah yang selalu mencuri perhatian nya sejak 1 tahun ini .
" jack... " bisik Shasa terdengar sangat bergetar saat ini
"Wah , Biasanya kau memukuli siapapun sekarang kau ingin menangis Shasa ?" tanya jack melepas tangan Shasa
Shasa dengan cepat mendorong d**a bidang jack yang terasa sangat dekat dengan nya. Jack mendengar nafas Shasa yang cepat , itu membuatnya semakin b*******h sekarang .
" DAMN .. !! Aku sangat menginginkan mu Shasa " bisik jack mencumbu leher Shasa.
" jack aku mohon jangan " ucap Shasa pertama kali nya memohon pada seorang pria yang sangat menguasai diri nya
" rasanya sangat nikmat honey , Aku ingin mencoba nya dengan mu " ucap jack kembali membuat Shasa kini menangis . Ia merasakan jack mulai melepas handuk kecil nya membuat tubuh telanjang nya terentang bebas di bawah sana .
" Shittt !! Sangat indah dan aku rasa sekarang tidak bisa menahan lagi Shasa " bisik jack meremas rambut Shasa yang masih terasa basah
" Please jack.. Aku mohon jangan lakukan itu atau aku akan membiarkan papa ku tau dan dia akan membunuh mu " ucap Shasa mengancam jack agar tidak melakukan hal lebih
" Jangan mengancam ku Shasa , aku tidak takut dengan ancaman mu ! " balas jack duduk di atas Shasa sambil melepas kaos nya , Shasa mengambil kesempatan saat jack melepas kaos nya ia segera meninju wajah jack membuat pria itu kesakitan. , Shasa mendorong jack membuat pria itu jatuh di samping nya .
Ia segera bangkit dan mencari kain untuk menutupi tubuh nya kembali lalu berlari ke pintu .
Ceklek !!
Shasa memutar gagang pintu dengan kuat sambil menangis karna pintu itu sudah di kunci sedari tadi .
" Tidak bisa di buka ya ?" tanya jack terlihat santai di ujung ranjang Shasa hanya dengan boxer nya .
" b******k ! Aku bersumpah akan membuat mu menyesal jack !" teriak Shasa menggema di kamar nya . Jack bangkit dan kembali mendekati Shasa , Gadis itu bersiap untuk melawan jack saat ini .
" ingat syarat kita Shasa " ucap jack tersenyum
" persetan dengan semua nya , Aku tidak akan membiarkan mu menyentuh ku !" Shasa kembali berteriak dan terus menjauhi jack yang mendekati nya .
Srakk !! Shasa tersandung sesuatu dan membuat nya terjatuh , Dengan cepat jack menangkap nya dan kembali membawa Shasa di ranjang.
" Kau sangat ceroboh honey , ck ck ck " ejek jack kepada Shasa .
"ahh jack. Aku akan membunuh mu jack aaahh " Shasa bicara sambil mendesah merasakan Ciuman panas jack yang dalam menjelaskan seluruh bibir dan dadanya .
" nikmati saja honey " bisik jack di sela ciuman nya . Jack semakin agresif terhadap Shasa dan merasakan ketakutan dari gadis itu .