Max tampak duduk dengan seorang pria muda dengan paras yang cukup tampan dan masih tampak muda di hadapan nya. Sesampai nya dari Swiss ia langsung menuju ke kantor , sementara vika masih setia berada disana karna max akan pergi kembali ke swiss setelah ini .
" bagaimana kabar anda tuan " tanya pria itu kepada max di ikuti senyuman yang masih terlihat tampan menghiasi wajah max di sela garis keriput yang masih samar.
" Sangat baik . bagaimana dengan mu ?" tanya max duduk lebih santai disana
" sama dengan mu ,sangat baik tuan ,oh ya apa Shasa belum tau tentang perjodohan ini ? Aku dengar ia punya pacar " ucap pria itu seakan tau segala nya
" belum .. Dia harus fokus pada kuliah , Pacar ?? Tidak mungkin aku sudah memperingatkan nya " ucap max kembali membuat wajah pria di hadapan nya tersenyum dengan ramah
" Bagaimana kalau dia diam-diam punya pacar dan tidak ingin di jodoh kan ?" tanya pria itu sangat ingin tau
" Kau bisa mengawasi nya dan melakukan apapun , Aku tidak akan membatasi mu tapi ingat aku tidak ingin terjadi sesuatu sampai Shasa selesai kuliah " ucap max dengan wajah serius membuat pria didepannya mengangguk mengerti .
Arthur berdiri di depan rumah anna dengan wajah gusar. Ia menunggu gadis itu segera keluar seperti biasanya.
" Anna " wajah artur tampak tersenyum ketika melihat anna berdiri di depan nya.
" Arthur " panggil anna lembut dan menunduk malu mengingat kejadian kemarin .
Tap...
Arthur menggapai jemari anna dengan pelan dan mengajak nya pergi bersama seolah tidak ada kejadian .
" Arthur... anna tidak akan hamil kan ?" tanya gadis itu polos membuat pria itu tersenyum .
" Kalau kau hamil akan mudah bagi ku " jawab Arthur membuat anna memasang wajah masam dan tidak suka
" kau harus janji tidak akan membuat ku marah lagi anna" Ucap Arthur sambil menatap anna dengan dalam
" hm.. Apa rasanya masih sakit ?" tanya Arthur membuat anna mengangguk pelan
" maafkan aku anna " bisik Arthur merasa sedikit bersalah karna tidak bisa mengontrol rasa ingin nya terhadap anna kemarin .
Anna hanya mengangguk polos , Rasanya ia sakit saat bersama Arthur mengingat kejadian itu , Tapi anna lebih takut akan kehamilan yang bisa saja terjadi sehingga ia menahan diri untuk tetap mencoba di dekat Arthur.
----------
Shasa terbangun dari tidur panjang nya di hari ini , Ia merasakan sekujur tubuh nya sakit dan kepala nya terasa berat Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh nya dan melihat kamar nya sangat berantakan .
Shasa bernafas lega sambil menarik nafasnya.
" Kau sangat takut honey , pakai baju mu atau aku akan menerkam mu " bisik jack tadi malam seolah membuat nya kembali hidup , Beruntung jack masih kuat menahan untuk tidak melakukan hal itu padanya semalam .
Shasa meraih ponsel nya dan melihat pesan masuk dari jack .
Minum vitamin nya , ketemu nanti di kampus hon.. I love you
Astaga rasanya Shasa ingin muntah saat menerima pesan seperti ini , sebelum nya ia bahkan tidak pernah berkirim pesan mesra apalagi mendapati pesan dengan hal seperti ini.
" Hmm. Aku akan di bunuh kalau ayah tau " bisik Shasa lalu meraih ponsel kembali untuk menelpon ayah nya
" Halo sayang ?" tanya max menahan bicara nya sebentar pada calon Shasa Yang masih bicara dengan max
" kapan kalian pulang ?" tanya Shasa penasaran
" Aku ada di kantor sayang , tapi sebentar lagi papa akan pergi kembali ke swiss ibu mu masih disana " ucap max membuat Shasa kesal
" hmm.. Kapan kalian akan kembali ?" tanya Shasa ingin tau
" Mungkin sekitar 1 minggu kedepan lagi sayang " Jawab max kepada Shasa
" Hm... aku benci kalian terlalu lama di luar negri " ucap Shasa kesal dan mengeluh .
" Oh ya sayang kau masih ingat pesan ku kan ?" tanya max membuat Shasa terdiam
" Hm.. Yaa tentu saja pa " jawab Shasa
" Bagus... Kau harus benar-benar kuliah perjuangan mu tinggal sedikit lagi Shasa " ucap max menguatkan gadis itu .
" Yaa... Aku mau mandi dulu pa .. Bye, I love you " ucap Shasa tidak ingin bicara lebih lama karna takut kebohongannya terbongkar.
" I love you too baby , Aku sudah mengirim uang di rekening kalian masing-masing gunakan dengan baik dan telpon papa kalau membutuhkan sesuatu " jawab max terakhir kali lalu menutup ponsel nya.
" apa itu Shasa ?" tanya pria itu dengan wajah setengah tersenyum
" Hmm... kau dengar kan ?? Dia tidak punya pacar atau sejenis nya , tolong awasi Shasa sebaik mungkin " permintaan max pada calon yang akan di jodohkan nya itu dan diikuti anggukan pelan .
" Baiklah aku pergi dulu dan terimakasih atas kepercayaan mu " ucap nya dengan wajah senang karna max menyukai nya tinggal ia memikirkan bagaimana membuat Shasa untuk bisa ia atasi dengan baik .
" Tentu ... Ingat pesan ku tadi , Aku akan membunuh mu kalau shasa terluka " ucap max tetap mengancam sekalipun itu adalah calon yang ia inginkan untuk shasa.
" aku akan berusaha " balas nya lalu berlalu dari harapan max.
---------
Shasa mengambil minuman adam saat tiba di kantin dan melihat pria itu disana.
" Hey. itu minuman ku " teriak adam kesal karna baru saja ia meminumnya.
" kau bisa beli lagi adam " ucap Shasa tersenyum ke arah pria itu
" Dasar ! Kau selalu egois " ucap adam melihat Shasa duduk di depan nya
" Aku ingin membuat papa ku bangga karna memiliki sifat yang sama adam , kau tau kan aku sudah mengatakan itu sejak kecil " jawab Shasa tersenyum dengan cantik .
" Kalau begitu tidak akan ada yang menyukai mu Shasa " balas adam seolah ia tidak menyukai Shasa
" hm ? Buktinya aku paling populer di kampus ini adam " Jawab Shasa sambil tersenyum mengatakan hal yang sebenarnya .
Adam melirik ke arah nya sekilas .
" Kenapa leher mu ?" tanya adam melihat warna merah tidak biasa disana
" Alergi " jawab Shasa berbohong
" hm ?? Sudah periksa ke dokter ?" tanya adam yang berpura-pura tidak tau
" Belum .. " jawab Shasa singkat
Adam melepas kemeja nya meninggalkan kaos hitam Yang melekat di tubuh nya dan memberikan kepada Shasa.
" Tutup leher mu , Orang akan salah sangka " ucap adam membuat Shasa segera mengambil kemeja nya dan memakai nya dengan cepat.
" trimakasih " ucap Shasa membuat nya menoleh dan mengangguk dengan
Adam hanya mengangguk dan menatap nya tajam .
" lain kali jaga makan mu Shasa " ucap adam dengan kepura-puraan nya ia sangat tau bekas apa yang berada di leher Shasa .
" Hmm ..aku pergi dulu kalau begitu " ucap Shasa lalu bangkit dari tempat nya dan berjalan sambil membawa minuman adam bersama nya .
Srakkk !!
Tangan kekar langsung menangkap gadis itu saat di koridor sepi dan mengunci nya dengan cepat membuat minuman Shasa terjatuh .
" Hay baby " ucap seorang pria yang menatap nya dengan tatapan menusuk Dan di balas tatapan ngeri dari Shasa saat ini .
" Nick.. ??" bisik Shasa membuat pria itu tersenyum karna Shasa mengingat dirinya .