Bab 47 : Ketakutan Raivan

1268 Words

“Raivan, lepas,” pinta Nayla. Raivan melempar jas kerjanya ke sofa dengan kasar—menarik Nayla terus ke kamar mereka. Membanting tubuh Nayla ke atas kasur. Tatapannya menusuk, rahangnya mengeras saat matanya bertemu dengan Nayla. Wajahnya jelas memendam kemarahan. Ia kembali meradang hanya karena lelaki lain. Bagaimana tidak istri pertamanya tidak pernah membuatnya khawatir saat berada di sekitar lelaki lain. Berbeda dengan Nayla, entah kenapa melihatnya tersenyum saja bersama lelaki lain dia kesal setengah mati. “Kamu keluar sama dia,” ucap Raivan pelan, menunjuk ponselnya—memperlihatkan foto Nayla dan Tsabit di depan kafe. “Sama lelaki itu. Diam-diam?” “Van, aku bisa jelasin—” Raivan menggenggam tangan Nayla erat. Tidak, lebih tepatnya keras. “Aku nggak butuh penjelasan kamu.” “Buka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD