Kali ini, Raivan memilih diam. Dia ingin mendengar pendapat Nayla. Nayla mengangkat alis, menatap Raivan penuh tanya. “Aku ikut kamu saja, Nay,” ujar Raivan. Toh, ini memang pembagian waktu mereka bersama. Nayla terdiam sesaat. Matanya melirik ke arah sang Bunda yang duduk tidak jauh dari mereka. “Kalian bisa habiskan waktu berdua. Kondisi Salsa baik-baik saja. Dia hanya perlu banyak istirahat. Paling lambat satu-dua hari lagi sudah bisa pulang,” ujar sang Bunda, tenang. Bolehkah sekali ini saja Nayla egois? Tidak ada jawaban dari Nayla topik itu alot—mereka melanjutkan sarapan dengan khidmat. Usai menikmati kebersamaan itu Raivan berpamitan sebentar untuk bekerja. Karena hari ini ia akan menemani Nayla ke rumah sakit, ia memutuskan bekerja dari rumah. “Aku siapin kerjaan dulu, ya.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books