Rumah terasa berbeda setelah Fani tiada. Waktu terus bergerak, Kaflin mulai memaksa berdamai dengan keadaan. Kembali ke rumah sakit, mulai sibuk bekerja. Sementara Papah, setelah dua bulan kepergian Mamah, memilih pergi ke Jerman. Di sana kebetulan masih ada kerabat. Semua anak-anaknya mengizinkan, merasa bila mungkin ini jadi satu cara untuk Papah mengambil waktu untuk diri sendiri. Dari semuanya, pasti Papah yang paling merasa kehilangan. Sementara Ami sepenuhnya di rumah, mengurus Aurora dan mengatur rumah meski sudah ada pekerja di sana, jika ada waktu luang maka ia akan berkutat dengan tulisannya, menyelesaikan bukunya. Ami tidak menyangka bila tulisannya membuat banyak pembaca jatuh cinta. Bahkan dapat penawaran terbit dari salah satu penerbit ternama. Kaflin mendukung Ami hingga a