Petrichor-2

1071 Words

“Kita jangan bahas sekarang dulu, biar fokus sama hajatnya Bayu.” Kata Ami. Kaflin setuju, “aku beritahumu dari sekarang biar bisa kita pikirkan dan persiapkan.” “Iya, Mas.” “Kalau pun kita pindah ke Jakarta, satu bulan sekali kita bisa ke Semarang jenguk Ibu dan adik-adikmu.” Kaflin menjanjikan. Amira memercayai suaminya, Kaflin menyayangi Ibu dan adik-adiknya setulus hati. Kaflin pasti tidak akan begitu saja tak peduli, bahkan Kaflin memberi perhatian bukan sebagai menantu dan ipar, melainkan sudah setara seperti yang Amira lakukan. Membuat Ibu tenang, dan dekat dengan semua adik-adiknya. Bahkan Raka setelah berbicara dengan Kaflin, ia menemukan seorang kakak laki-laki sepeti Bayu didiri Kaflin. Tak segan bercerita, meski tetap lebih pendiam. “Aku tidak pernah memperkirakan jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD