Pembuktian-2

1351 Words

“Ya.” “Tidak ke rumah sakit?” “Nanti siang, aku baru sedikit membaik.” “Sakit?” tanya Kai cemas. Kaflin mengangguk, “Hm, ya.. mana Fay?” Kai kembali mengarahkan kamera pada wajah putrinya. “Daddy saja yang pegang, jika kamu yang pegang, ponsel Daddy akan penuh oleh air liurmu.” Ucap Kai pada putrinya. Mereka bicara, sampai sebuah suara pintu terbuka membuat Kaflin menoleh dan lupa mematikan panggilan video. Ami muncul sudah mengganti T-shirt, wajahnya segar. Ami berjalan sambil mengalihkan tatapan dari Kaflin. “Kaf, aku tak salah lihat. Ami, sepagi ini ada di kamarmu dan dia terlihat baru selesai mandi?!” teguran Kai yang jelas membuat Kaflin mematung dan Ami berhenti berjalan kemudian menoleh, matanya membulat sempurna. Mereka dalam masalah besar. “Kai, tidak seperti it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD