Ami hanya mengangguk, segera meraihnya dan memulai makan. Kaflin meletakan ponsel di hadapan Amira.
“Barusan Mbak Anna telepon aku. Mas Kai coba meneleponmu tetapi tidak kamu jawab, kamu dimintanya untuk hubungi Mas Kai—“
“Apa yang kamu katakan pada Anna? Kamu bilang kejadian hari ini kalau aku bertemu Shenna?” potong Kaflin. Mengira Ami bilang yang sebenarnya.
Ami meletakan sendok, mencengkeramnya kuat. “Aku tidak mengatakan yang sebenarnya terjadi di sini. Aku hanya bilang jika kamu ada pertemuan sampai sore. Hanya itu. Tentang yang terjadi, pertemuanmu dengan Mbak Shenna, aku tidak mengatakannya.”
Kaflin hanya menatap, kemudian berbalik dan masuk kamar mandi. Ami menunduk, menatap makanan yang suaminya bawakan. Rasa laparnya benar-benar hilang, tetapi ia tahu tak baik membiarkan p
