Beberapa jam sebelumnya.. Pertemuan pagi itu selesai jam sepuluh, Kaflin hadir, mencoba untuk fokus. Jujur saja, sejak fakta tentang Shenna terungkap. Kaflin memang tidak bisa tenang. Bagaimana pun Shenna pernah bersamanya bertahun-tahun, pernah ia cintai begitu dalamnya. Mendapati dirinya dalam keadaan sakit, buat Kaflin ikut sedih. Kebencian Kaflin pada Shenna tak beralasan selama ini. Shenna pergi bukan karena kesalahannya, bukan karena kekurangan dalam diri Kaflin atau Shenna tidak lagi mencintainya dan berpaling. Semua itu tidak benar, satu-satunya alasan adalah karena Shenna tidak mau Kaflin ikut hancur karena penyakit yang dideritanya. “Kaflin..” panggil Putra. Acara selesai, Putra segera menghampiri Kaflin. Sejak tadi memerhatikan, Kaflin lebih banyak diam dengan tatapan koso