“Kematian nyatanya memang membayangi setiap waktu setelah aku tahu kondisi tubuhku. Aku lelah, Kaf.. rasanya lelah sekali menjalani pengobatan yang tiada henti. Sampai rasa-rasanya tubuhku sudah mati rasa, aku tak lagi merasakan sakit saat jarum-jarum itu menusuk kulitku. Aku tak lagi bisa merasakan getirnya pahit obat di mulutku sakit seringnya.” Keluhan yang Shenna tunjukkan, mungkin juga itu yang dirasakan oleh orang-orang yang mengalami sakit berat sama seperti dirinya. “Tuhan menyayangimu, Shenna. Kamu dan orang-orang yang alami hal serupa adalah manusia pilihan. Spesial. Aku sudah katakan kemarin, kamu lebih kuat dari apa yang aku dan orang lain bayangkan.” Bisiknya. Shenna terdiam. Kaflin melirik makanan yang belum tersentuh. “Makan ya..” Shenna menggeleng kecil, “tidak lap