Kedua menantu keluarga Lais yang kompak itu masuk mobil. Anna di belakang kemudi, memakai sabuk. Ia menghidupkan mesin mobil, kemudian melirik Amira yang sudah duduk di sisinya sambil melamun.
“Ami..” Anna menyentuh tangannya.
“Eh, hmm ya Mbak?” Ami benar-benar melamun buktinya ia terkesiap.
“Pakai sabuk pengamanmu.” Anna mengingatkan.
Amira mengangguk kecil, segera menariknya. Ia menghela napas, selanjutnya ia menatap ujung lengan kardigan yang Kaflin pakai. Kaflin benar, di luar hari itu lebih dingin.
Mobil mulai melaju meninggalkan rumah Lais, pintu gerbang di buka. Anna berkonsentrasi, Ami sibuk dengan pikirannya.
“Kamu lihat, Ami? Tadi Kaflin terlihat berat mengizinkan kamu keluar.”
Amira mengangguk.
Anna menoleh, “Kaflin terlihat sayang sekali sama kamu dari cara perha
