bc

Cinta Dari Tuan Arogant

book_age18+
2
FOLLOW
1K
READ
HE
opposites attract
second chance
friends to lovers
arrogant
heir/heiress
drama
sweet
bxg
office/work place
secrets
addiction
like
intro-logo
Blurb

Ibarat sebuah drama romantis Laras hidup dalam dunia di mana sahabat sejak kecilnya adalah pemeran utama wanita dan Bos tempatnya bekerja adalah pemeran utama prianya. sedang Laras adalah karakter sampingan yang tidak penting.Sampai suatu hari Laras di paksa masuk ke dalam kehidupan dua karakter utama. Menemukan jika dia berada di posisi yang tidak menguntungkan.

chap-preview
Free preview
1. Cinta Toxic
Tangan Laras terus bergerak cepat mengetik di keyboard komputer kerjanya. Sambil mengetuk-ngetuk jari, Laras memperhatikan file di atas meja kerjanya. Hingar bingar segala kesibukan di kantor pun tak membuat wanita itu kehilangan fokus. "Sudah selesai memeriksa beberapa file karyawan baru?" tanya Pak Karim selaku kepala HRD. "Ya sudah aku pilah, nanti kita bisa menentukan siapa yang akan lolos wawancara." Laras menjawab seperlunya. "Kalau begitu bisa tidak kau tambahkan satu kandidat lagi?" pertanyaan Pak Karim membuat Laras berhenti mengetik. Tatapannya langsung beralih dari layar komputer. "Manajer umum kita ingin memasukan keponakannya kalau bisa dia ke departemennya Manajer Umum." Pak Karim berucap dengan nada pelan. Laras tersenyum. "Oh kalau memasukkan berkasnya bisa sih pak cuman dia harus ikut wawancara yang ada. Kalau dia tak berhasil lolos ya mggak bisa kerja." Tatapan Pak Karim mulai menajam. "Maksudnya apa? Kamu mau punya masalah sama Manajer Umum?" nadanya masih pelan tapi penuh pengancaman. "Loh Pak itu sesuai dengan peraturan yang ada. Saya mana mungkin memberikan langsung tempat untuk keponakannya Manajer Umum itu namanya nepotisme dan sudah melanggar aturan perusahaan." Sengaja Laras membesarkan suaranya agar semua orang mendengar pembicaraan mereka berdua. Tak ayal banyak orang berbisik-bisik, membicarakan beberapa kali Pak Karim hendak memasukkan seseorang dari keluarga para atasan untuk menempati posisi kosong. Begitu juga dengan Laras yang selalu berusaha menolak habis-habisan ide Pak Karim. "Kamu?!" geram Pak Karim. "Masuk ke dalam ruangan saya sekarang!" lanjutnya berseru. Laras dengan santai berjalan mengikuti Pak Karim. Tidak ada yang bisa mendengar pembicaraan mereka sampai Laras keluar tanpa terlihat sedih. "Sekarang kau punya alasan apa untuk Pak Karim tak memecatmu?" tanya Yanti, seorang rekan kerja yang kebetulan duduk bersebrangan dengan Laras. "Ada deh yang jelas aku tidak dipecat." Laras menyunggingkan senyum puas. "Kau ini selalu saja cari masalah dengan Pak Karim kalau seperti ini Pak Karim resign duluan dari pada kita." Yanti mendengus kesal. Laras tertawa kecil. "Yah namanya juga melanggar peraturan kalau aku mengiyakan dan satu orang ini buat masalah, kita juga yang kena karena menyelewengkan peraturan yang ada. Hanya karena satu orang semua dapat akibatnya." Yanti mengangguk. Membenarkan ucapan Laras. Setidaknya dengan kehadiran rekan kerjanya itu tak ada lagi orang-orang mengancam menggunakan jabatan di perusahaan S. "Lepaskan aku, sakit tahu?!" jerit seorang wanita dari luar ruang HRD. Wanita itu terus berusaha melepaskan rengkuhan kasar dari seorang pria. Sedang si pria terus mencengkram pundak wanita itu. Matanya tetap tenang melihat lurus tanpa ambil pusing orang-orang yang menatap mereka sambil bergosip. "Laras, hari ini episodenya apa?" tanya Yanti tetap berada di meja, tak minat dengan suara ribut di luar. "Stuck with Mr. Sebastian. Tuan Sebastian melihat sekretaris kesayangannya, Lucy sedang berbicara dengan Steven, second male lead favorit kita. Dia cemburu dan segera menarik Lucy untuk kembali ke tempat kerja dengan alasan Lucy mengabaikan pekerjaan," jelas Laras. "Ugh, sampai kapan begini terus sih? Tuan Sebastian itu tak memperlakukan Lucy dengan baik tapi tetap saja Lucy mengikuti keinginannya. Kalau aku jadi Lucy aku sudah pergi dari kehidupan Tuan Sebastian lama sekali. Apalagi dengan kehadiran Elsa, aku tidak tahan dengan wanita genit seperti dia." "Namanya juga drama. Kita hanya bisa menyaksikan tanpa bisa melakukan apapun. Aku harap sih lebih cepat tamat supaya dapat ending yang memuaskan." Laras membalas ucapan Yanti. Stuck with Mr Sebastian adalah drama yang diciptakan oleh Laras dan Yanti untuk bisa mengosip hubungan dari atasan mereka alias pimpinan perusahaan, Direktur Utama bersama sekretarisnya. Mereka sengaja agar semua orang mengira keduanya sedang membahas drama favorit. "Kedengarannya menarik, di aplikasi apa kalian nonton aku mau nonton juga." Yanti dan Laras hanya memandang Sumi, salah seorang teman kerja mereka. "Ganteng tidak pemerannya? Jadi penasaran," lanjut Sumi sambil mengetik di ponsel. "Ganteng kok sayang sekali harus pake VPN supaya bisa nonton," balas Yanti mengada-ngada. "Hah? VPN? Drama luar negeri kah?" "Ya, semacam itu lah." Kali ini Laras yang menjawab. Notifikasi ponsel terdengar dari ponsel Laras. Ada sebuah pesan masuk dari chat "bestie". "Makan siang nanti punya waktu? Aku mau curhat nih." Laras mengetik huruf O dan K tanda setuju. Walau belum bertemu, tampaknya Laras tahu curhatan dari sahabatan itu. *** "Laras!" Panggilan dari seorang wanita membuatnya menoleh. Dengan senyum manis, si wanita bergerak menghampiri. Dia adalah Lucy, pemeran utama wanita dari drama favorit Laras. "Terima kasih sudah mau memberikanku waktu kalau tidak berikan alasan makan siang denganmu pasti Pak Bos nggak berikan izin." Luci membuka obrolan. Lucy, wanita anggun usia 24 tahun. Hidungnya mancung, kulit putih, matanya berbinar cantik, tubuhnya semapai. Apapun yang melekat di badan terlihat begitu cocok. Rambutnya yang bergelombang tersisir rapi dengan setengahnya dijepit oleh penjepit rambut sementara lainnya dibiarkan terurai. Beberapa helai rambut dibiarkan menjuntai bersama dengan poni menutup sebagian dahinya. Lucy begitulah cantik. Tidak heran jika dia begitu digilai oleh Sebastian. Sayangnya Sebastian begitu bodoh. Alih-alih mengungkap perasaan, pria itu seperti mempermainkan perasaan Lucy dengan terus membiarkan Elsa, berada di sisinya. Sungguh pria pengecut. "Ya, mau bicara apa?" Laras akhirnya bertanya. "Jangan marah ya. Ini soal Pak Bos." Benar dugaan Laras, Lucy pasti tidak akan jauh-jauh membicarakan kehidupannya dengan Sebastian. "Ya tidak apa-apa kau bicara saja aku akan mendengarkan kok." Laras membalas dengan nada santai. Lucy tersenyum. Senang Laras akan terus mendengarkan. "Jadi malam ini ada pesta, Pak Bos mengajakku untuk ikut dengannya tapi aku masih kesal." Lucy diam sejenak, raut wajahnya berubah menjadi masam. "Aku kesal sebab kami bertengkar tadi. Dia melihatku bersama lelaki lain dan begitu cemburu padahal kalau dia dekat dengan wanita itu meski aku marah, dia tak menanggapinya dengan serius. Kenapa sih sifatnya begitu? Padahal aku begitu mencintainya. Mengapa dia tega selalu mempermainkanku?" lanjut Lucy. Laras hanya menatap datar sambil mengunyah makanan. Tidak berminat dengan cerita Lucy. Bukan tanpa sebab. Laras selalu mendengarkan semua kekecewaan Lucy kepada Sebastian. Saat pertama kali bertemu, Laras tertawa melihat Lucy kesal menceritakan bagaimana menghadapi Sebastian. Semua permasalahan dengan Sebastian, Lucy ceritakan semua sampai sahabatnya itu muak. Jika diberi masukan, tidak pernah Lucy mendengarkan dengan baik. Laras pun lelah juga jika mulutnya terus menasehati. Dan bagian yang paling menjengkelkan adalah ketika malam nanti Lucy menelepon, dia akan membicarakan bagaimana Sebastian bersikap manis padanya. "Kok ekspresimu begitu? Kau sepertinya tidak tertarik dengan ceritaku." "Bagaimana aku tertarik? Yang kau ceritakan hanya Pak Bos, sudah kuberitahu beberapa kali laki-laki yang seperti dia itu egonya tinggi. Tinggalkan dia. Nyatanya apa? Kau saja sudah pernah tidur bareng dia padahal kalian tidak pacaran. Dia tidak pernah menyatakan cinta tapi kau terus terlena, jadinya susah sendiri lepas dari Pak Bos." Laras merengut kesal. "Lagi pula harus jelas dong, kalau kamu nggak suka sama dia ya nggak usah dekat sama Pak Bos jangan lain di mulut lain di hati," lanjutnya. "Itu kan kau marah tadi kau bilang akan mendengarkan ceritaku." Lucy berujar dengan bibir cemberut. "Kalau begitu ikuti nasehatku, jika dia melakukan hal yang buruk segera tinggalkan dia. Nggak usah basa-basi, pergi saja. Cari suasana lain."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.5K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.7K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook