BAB TUJUH PULUH DUA

2072 Words

Begitu ia sampai di koridor, Seowoo menghela nafasnya dengan bahunya yang ikut melemas. Ia mulai merasa lelah dengan orang - orang di sekitarnya yang akhir - akhir ini terasa seperti mereka telah menyerap banyak energi darinya. Tidak hanya itu, mereka juga tidak pernah membiarkan dirinya sendirian. Di sepanjang koridor yang ia lalui hanya untuk sampai ke ruang guru yang ada di lantai satu saja, tidak jarang siswi - siswi yang berpapasan dengannya dan dengan malu - malu menyapanya. “A-annyeong, Seowoo sunbaenim (h-hai, senior Seowoo).” Mau tidak mau, Seowoo harus balas menyapa mereka. Terkadang Seowoo membalasnya dengan kalimat yang sama jika ia sedang dalam suasana hati yang baik. Tetapi untuk saat ini, ia hanya membalas sapaan mereka dengan anggukan serta mengembangkan senyum manisn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD