4. Pengantin Pengganti(4)

820 Words
"Terimakasih," bisik Rhein dia segera bangkit dari sofa dan menuju lemari dan menemukan beberapa baju tergantung di sana, Rhein segera mengambil sebuah baju panjang berwarna hijau tua dan meletakannya di atas tempat tidur. Kemudian Rhein mencoba melepas baju pengantin yang dikenakannya setelah memastikan Keenan tidak melihatnya karena terburu-buru saat membuka bajunya, Rhein mengalami kesulitan karena risletingnya macet. baju pengantin yang dipakai Rhein memang sangat pas di tubuhnya sehingga ketika risletingnya rusak, Rein kesulitan untuk melepas bajunya. Rhein sudah mengerahkan seluruh tenaganya tapi tetap saja bajunya tak mau bergeser membuat Rhein sangat frustasi. Rhein menghela nafas panjang, dia tak tahu harus bagaimana, tak mungkin baginya untuk meminta bantuan pada Keenan karena dia merasa malu, Rhein kembali mencoba menggerakkan lengannya yang terjebak dalam baju agar bisa lepas. Tiba-tiba Rhein merasa ada sepasang tangan yang menyentuhnya, Tangan itu menekan pundak Rhein agar diam. Rhein langsung merasa gugup saat menyadari pemilik tangan itu adalah Keenan. Keenan meminta Rhrein untuk tidak bergerak dan mulai memperbaiki risletingnya yang macet setelah itu dia menarik risleting baju yang dipakai Rhein ke bawah sehingga terlihat bahu Rhein yang putih dan mulus. Rhein merasa sangat malu, ini pertama kalinya dia membuka baju di depan laki-laki walaupun laki-laki adalah suaminya sendiri. Seluruh wajah Rhein terasa panas dan wajahnya terlihat memerah. Rhein menahan nafas saat merasa sesuatu yang dingin menyentuh bahunya walau cuma sebentar. Keenan mencium bahunya? Rhein tak berani menoleh untuk menatap keenan. "Terimakasih," kata Rhein hampir tak terdengar. "Hmmm," Rhein ingin segera melepas baju yang dipakainya tapi karena Keenan berada di dekatnya Rhein hanya berdiri membeku. Melihat kegalauan Rhein, Keenan justru menggodanya membuat wajah Rhein semakin memerah. Keenan menggerakkan wajahnya dari bahu Rhein menyusuri leher jenjang Rhein dan berhenti di cuping telinga Rhein membuat Rhein gemetar dan tidak berani bernafas, Perbuatan Keenan ini menimbulkan sensasi aneh di tubuh Rhein. "Di awal kita sudah sepakat untuk melakukannya jadi bersiaplah," Keenan tersenyum nakal lalu beranjak keluar dari kamar. Rhein langsung menghirup nafas dalam-dalam, memasukkan sebanyak mungkin oksigen ke dalam paru-parunya. Perkataan Keenan tadi jelas membuat Rhein gugup, wajahnya merah padam dan rasa panas terasa menjalar di sekujur tubuhnya. Rhein segera berganti pakaian dengan cepat dan menghapus riasan wajahnya setelah itu dia menemui Keenan dan Andy. Rhein duduk di sofa agak jauh dari Keenan. Andy menyodorkan sebuah berkas untuk dipelajari oleh Rhein. "Beberapa bagian yang kosong itu silahkan kamu tulis apa yang menjadi persyaratan kamu, nanti akan kita pelajari apakah itu bertentangan dengan persyaratan sebelumnya atau tidak," kata Keenan dengan dingin. Rhein membaca kontrak yang disodorkan Andy tadi dengan cepat atau lebih tepatnya dia hanya membaca secara acak apa yang tertulis di kertas itu. Rhein melihat tak ada sesuatu yang merugikan dirinya di kontak itu. Menurutnya klausul yang ada sama sekali tak ada yang merugikan Rhein. Pernikahan akan berlangsung selama enam bulan dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan atas persetujuan kedua pihak, uang belanja perbulan yang akan diterima Rhein yang nominalnya beberapa kali lipat dari dari gajinya sebagi staf marketing dan itu akan tetap diterima Rhein biarpun dia telah bercerai dari Keenan nantinya dan beberapa klausul lain yang tak terlalu penting tapi tertulis dengan detail. Memang salah satu klausul menyebut tentang hubungan suami istri, meski dia masih ragu tapi bukankah sejak awal dia sudah menyetujuinya? Juga klausul tentang dia tidak boleh menjalin hubungan dengan pria lain selama menjadi istri Keenan, Rhein menganggap itu bukan suatu hal yang sulit baginya karena selama ini dia hanya menjalin hubungan dengan Surya dan dia tak pernah menjalin hubungan dengan pria lain, Rhein juga tak berminat menjalin hubungan dengan pria lain setelah kebohongan yang Surya lakukan padanya. Rhein mengembalikan berkas itu pada Andy. "Kamu tidak ingin mengajukan syarat apapun?" tanya Keenan. Rhein menggeleng. "Kalau tidak ada yang akan ditambahkan, berarti kamu setuju dengan syarat yang kuajukan?" Keenan menatap Rhein dengan tatapan penuh tanda tanya, suaranya yang dingin membuat Rhein merasa gugup. Dia merasa heran Rhein tidak mengajukan syarat apapun, mungkin karena gadis itu merasa apa yang akan diterimanya sudah cukup besar untuk orang seperti Rhein. Padahal Cassandra yang seharusnya menikah dengannya telah menambahkan syarat yang cukup banyak di perjanjian pernikahan yang akan ditandatanganinya setelah pernikahan seperti jumlah nominal yang sangat fantastis dan beberapa properti kalau mereka bercerai. Mereka kemudian menandatangani surat perjanjian pernikahan mereka. "Drrrttt," ponsel Andy bergetar, setelah melihat siapa yang melakukan panggilan, Andy segera meminta ijin menjauh dan menjawab panggilan yang masuk ke ponselnya. "Manajer Cassandra menelepon, katanya mereka mengalami kecelakaan dan kondisi Cassandra cukup kritis, dia sekarang ada di rumah sakit A sedang menjalani perawatan di ICU," kata Andy kemudian. "Siapkan mobil, kita ke sana," kata Keenan dingin, lalu berdiri dari duduknya. Rhein hanya bertanya-tanya dalam hati siapa Cassandra, kenapa Keenan langsung pergi begitu mendengar kabar tentang Cassandra, mungkinkah dia pengantin Keenan yang sebenarnya? "Aku pergi dulu, jaga dirimu, mungkin nanti malam aku tidak pulang, tidak usah menungguku," Rhein terkejut ketika merasakan bibir Keenan mendarat di puncak kepalanya. Tanpa menunggu jawaban dari Rhein Keenan segera keluar dari president suite mereka diikuti Andy di belakangnya. *** AlanyLove
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD