Jelas Menolak

1763 Words

 Bunyi denting sendok yang mencium piring mengakhiri acara sarapan di kediaman Aurora. Ia terlihat memperhatikan kedua orang tuanya yang bersikap seperti biasa. Sampai akhirnya ia mendengar suara sang ayah yang sudah ia prediksi sebelumnya. “Bagaimana makan malammu tadi malam?” Aurora menghela nafas berat kemudian menjawab, “Tidak ada yang istimewa.” Sontak jawaban Aurora membuat sang ibu menatap sang ayah. Akhirnya ia pun mencoba membuka suara. “Sayang, kenapa sepertinya kau tidak senang?” Aurora yang setengah menunduk, menggenggam tangannya dengan kuat di atas pangkuan. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat kemudian mengatakan, “Ayah, Ibu, bisakah—bisakah aku tidak melanjutkan perjodohan ini? Aku…” Tak! Ayah Aurora meletakkan cangkir kopinya ke atas meja dengan sedikit kasar sesaat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD