Air Mata Luka

1755 Words

Suara tangis terdengar menggema di sebuah restoran dimana arah pandang para pengunjung tertuju pada seorang wanita. Wanita tersebut menangis sejadi-jadinya dimana ia terduduk di lantai dengan kepala terbenam dalam pangkuan seorang wanita paruh baya. "Maaf, maaf, maaf." Kata maaf tak berhenti terucap dari mulut wanita tersebut. Sementara wanita paruh baya yang duduk di kursi, hanya bisa memberi usapan lembut di kepalanya. Ara tak tahu harus bersikap bagaimana sekarang. Kemarin Ken pulang dalam keadaan kacau. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia kembali melihat Ken yang begitu rapuh. Dan saat ia mengetahui penyebabnya, tak ada alasan baginya untuk tidak menanyakannya langsung pada Aurora. Aurora tak berhenti menangis. Ia tak peduli meski ribuan orang saat ini menatap aneh ke arahn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD