Chapter 34

2760 Words

Pagi kembali menyapa seorang gadis yang selalu menantikan sejuknya pagi di pulau yang kini menjadi tempatnya tinggal, tatapannya masih sendu sama seperti hari-hari yang lalu, namun hari ini kemelut duka itu terlihat lebih jelas dari sebelumnya, tatapannya kosong, tangannya menyapu embun pagi di daun teh-tehan, dan tanpa disadarinya, air mata gadis itu jatuh, membasahi wajahnya yang semakin menirus. Serentetan kejadian kemarin saat ia kembali bertemu dengan pria yang telah meluluhlantakkan dunianya memenuhi pikirannya, membuat raut ketakutan terlihat semakin jelas di wajah cantiknya.                   Dean. Pria yang pagi ini kembali mencoba peruntungannya untuk mendapatkan maaf Arra harus melihat bagaimana ekspresi sedih wanita itu yang berubah menjadi ekspresi ketakutan, membuat hati D

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD