"Kondisi pasien tidak parah, hanya drop sepertinya sedang stres, sebentar lagi siuman." Penjelasan dokter di depannya membuat napas yang sejak tadi tertahan akhirnya bisa lepas, Dafa bersandar di tembok dengan kelegaan luar biasa. "Kalau begitu saya permisi, panggil saya kalau ada sesuatu yang darurat." Pesan dokter tersebut diangguki singkat Dafa, selanjutnya dokter itu melenggang pergi dari ruangan putih dengan aroma obat yang menyengat itu. Dafa membalik badan, dapat melihat anaknya yang sedang terlelap di atas sofa, dengan perhatian Dafa membenarkan posisi tidur Zee dan melepaskan jasnya untuk dijadikan selimut anaknya. Zee pasti kelelahan. Setelah itu Dafa berjalan mendekati brankar Celine, bibir pucat dan mata membengkaknya membuat Dafa berkali-kali tak mampu menahan sesak, ini sal