Sembilan bulan usia kandungan Rahi yang tiap Sean lihat perutnya masyaallah sekali, khawatir meletus bila Sean colok sekali saja itunya. Duh. Sean sebaik mungkin mengadaptasikan diri terhadap efek dari kehamilan Rahi. Cukup sekali saja dia membentaknya ketika empat bulan lalu. Tidak tahu malaikat apa yang merasuki Rahi setelahnya, dia meminta maaf karena pikirnya terlalu egois, selalu mengatasnamakan bayinya dan selalu memberatkannya kepada Sean, melimpahkan apa saja yang dia inginkan tanpa tahu bahwa suami juga ada kepusingan dalam bidangnya sendiri. Sudah tahu Sean pergi pagi pulang malam, sedang capek-capeknya Rahi sewoti gara-gara nasi padang yang telat datang, sop buah yang kelupaan, martabak yang salah tempat, lalu pukis yang salah rasa. Pantaslah Sean marah, walau salah pula car