Gadis aneh

1008 Words
Zainal langsung tertawa. "Hahaha bapak bisa aja nih." tawa Zainal. Senja ikutan tertawa garing. "Jadi bagaimana pak Langit? Apakah Senja sudah bisa diterima di kantor ini?" tanya Zainal. "Tentu pak, keputusan ada di bapak. Kalau saya sih setuju mbak Senja bekerja di perusahaan ini." ujar Langit tersenyum. Senja merasa sangat senang. "Baik, kamu mulai besok bisa bekerja disini sebagai Office girl. Waktu kerja kamu mulai dari pukul 6.30 sampai 16.00" ujar Zainal. "Baik pak. Terima kasih banyak sebelumnya." ujar Senja. "Iya, sekarang kamu bisa pulang." ujar Zainal. "Baik pak. Terima kasih pak Zainal, pak Langit. Saya permisi." pamit Senja langsung keluar seraya menenteng tasnya. Ia merasa sangat senang. Saat sampai di rumah, Senja sudah dicegat oleh ibunya didepan pintu. Senja mencium tangan ibunya dan langsung masuk ke dalam, melewatinya yang sedang berdiri didepan pintu. "Pasti kamu gagal kan?" tanya Riska. "Diterima dong." ujar Senja "Jadi apa emang kerjanya?" tanya Riska. "Pokoknya intinya kerja, jadi apa aja urusan nanti." ujar Senja langsung meneguk air putih yang baru dituang ke gelas. "Pasti kalo enggak tukang nyapu ya jagain toko." tebak Riska. Senja yang merasa tebakannya tepat sasaran langsung terdiam. "Benar kan, Ibu?" tanya Riska. Senja terdiam. Riska tertawa. "Kamu enggak bisa yang lebih bagusan dikit gitu kerjanya? Kayak kakakmu itu loh." ujar Riska, Senja cemberut. Kenapa selalu begini, dibandingkan terus! Sudah dapat kerjaan pun ia kembali dibandingkan oleh kakaknya yang super hebat itu. Ibunya benar benar pilih kasih! Senja ngeloyor pergi ke kamarnya dan membanting pintu keras. Ia kunci dirinya di dalam kamar sambil bermain ponsel, ia buka aplikasi diarynya dan tulis banyak hal tentang sakit hatinya ke dalam aplikasi diary.  Jika sedang merasa kesal, Senja sering melimpahkannya pada aplikasi diarynya, ia juga sering menulis cerita untuk menghibur hatinya yang sedang galau. Total ada tiga judul novel yang sudah ia tamatkan lima bulan ini. Salah satu alasan kenapa ia sering bergadang adalah ia sibuk menulis cerita di salah satu platform online. Esok paginya sekitar pukul 06.00, Senja sudah berada di kantor Langit Corporation. Ia merasa senang sudah sampai kantor tepat waktu.  Sebelum memulai pekerjaan, terlebih dahulu ia dikenalkan pada rekannya yang merupakan OG senior bernama Ratih. Wanita bertubuh pendek dengan rambut selalu dikuncir satu itu ternyata sudah berkepala empat. Bukan kepalanya ada empat, tapi dia memiliki anak empat biji. Beliau orang yang ramah dan lucu. Banyak OG yang suka mengagetkannya dan membuat latahnya keluar kemudian menertawakannya. Jika sudah latah apa saja bisa ia sebut termasuk nama burung perkutut kepunyaan suaminya. Dia orang Betawi asli.  Dia sudah lama bekerja sebagai OG disana yaitu selama empat belas tahun. Sungguh suatu pencapaian yang sangat luar biasa menurut Senja dan patut ia contoh.  Hal pertama yang Senja lakukan adalah membersihkan beberapa ruangan, tugas OG bukan hanya sekedar membuat kopi dan teh saja namun harus membersihkan beberapa ruangan juga. Di pagi hari Senja diharuskan membersihkan ruangan direktur termasuk kamar mandinya.  Dengan menggunakan sikat bergagang ia pun menyikat WC direktur. Sendirian ia berkutat dengan kamar mandi yang sejak awal sudah kinclong itu, sama sama kinclong seperti pemiliknya. Direktur Langit, yang ketika melihatnya membuat pikiran Senja travelling hingga ke gunung Himalaya. Senja sangat bersemangat menyikat, ia bertekad akan membuat kamar mandi itu paling bersih sedunia. Sejujurnya secara keseluruhan, Senja bukan orang yang terlalu pemalas. Hanya pertama saja ia merasa malas, jika peralatan sudah di tangan.  Ia akan mengubah kamar mandi itu menjadi singgasana terindah yang bisa dibuat tiduran atau main perosotan bagi para kuman saking licinnya. Setelah selesai menyikat dan menyiram WC jongkoknya. Senja menyikat dinding kamar mandi dan lantainya termasuk sawang di atas atap kamar mandi. Senja coba meraih raih sawang itu dengan ujung sapu namun sulit, ia terus menjinjit kakinya. Namun tiba tiba saja ia hilang keseimbangan hingga ia hampir terjatuh dan reflek memeluk Langit yang ada dibelakangnya.  Mereka saling bertukar pandang dalam waktu yang lama. Langit merasa aneh, jantungnya mendadak berdebar ketika melihat Senja dalam jarak dekat seperti itu. Perasaan apa ini? Dan lucunya gadis yang mampu membuatnya tertawa terpingkal ini kembali berpikiran tidak jelas lagi. Senja tersenyum menatap Langit. "Mas ganteng, tau nggak perbedaan mas sama tivi rusak apa? Kalo tivi rusak gambarnya suka hilang, kalau Mas, gambarnya selalu menempel di hati saya." Langit tersenyum. Ia mulai memajukan wajahnya mendekati wajah Senja, senti demi senti ia semakin memajukan wajahnya. Senja tidak menyangka ia bakal disosor oleh Langit secepat itu. "Baiklah, aku siap disosor olehmu mas." ucap Senja dalam hati, Senja menutup kedua matanya dengan bibir yang dimonyongkan. Wajah Langit yang semula maju ke depan wajahnya langsung berbelok ke arah telinga Senja. Ia berbisik. "Ada sabun di pipi kamu." bisik Langit. Senja langsung membuka mata dan mengerjap ngerjap mata. Ia usap beberapa area wajahnya dan cari, ternyata benar ada busa sabun di pipi kiri Senja. Ia salah kaprah! Langit tersenyum miring. Senja langsung cepat cepat menjauh dari tubuh Langit dan meminta maaf. "M-maaf pak. Maaf." Senja keluar dari kamar mandi dan taruh sapu di tempat semula. Ia langsung kabur dari ruang direktur. Langit tertawa dan menggeleng. Saat tak sengaja melihat bak mandi, Langit melihat ada ponsel disana. Mungkinkah itu kepunyaan Senja? Ia pun lantas mengambil ponsel itu dan berlari keluar dari ruangannya. Namun Senja sudah tak ada, Langit tidak keburu mengembalikan ponsel itu. Ia pun kembali ke dalam ruangannya dan duduk di meja kerjanya. Ia taruh ponsel Xiaomi redmi 4A itu ke atas mejanya. Ia mulai mengerjakan sesuatu di laptop. Tiba tiba ponsel Senja berdering, ada telepon whatsapp dari kontak bernama "Tiang jemuran" Langit tertawa melihat nama kontaknya yang sangat aneh. Namun ia coba mengabaikan telepon masuk itu dan fokus mengerjakan tugasnya. Berkali kali "Tiang jemuran" menelepon hingga sepuluh kali. Langit yang terganggu mendengar suara telepon terus menerus terpaksa menerima teleponnya.  "Iya halo?" ujar Langit. "Kok cowok sih? Nih hape biasa banget deh suka error." gerutu Hana dan langsung mematikan teleponnya. Langit merasa heran, kenapa teleponnya malah dimatikan? Ia yang baru akan meletakkan ponselnya tak sengaja melihat sesuatu yang menarik di layar ponsel Senja. Ponselnya sedang berada didalam aplikasi diary. Pada tanggal 05 Maret tertulis dengan judul. "Hari menyebalkan" Langit yang merasa penasaran pun membukanya. Menampak tulisan panjang yang berisi semua curhatan Senja terlihat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD