Setelah kematian Yoseph, Yasmin jadi semakin terpuruk. Dia lebih sering diam memikirkan Shen Amun Ra, takut jika berpisah darinya, meski Shen Amun Ra bisa hidup lagi! Tetap saja harus menunggu lama jika ingin hidup bersamanya, bertahun-tahun. "Kemarilah! Jangan sedih, Belahan jiwaku, aku sangat mencintaimu." "Shen ... kematian kak Yoanna, Yoseph, Yoshida, semua itu nyata adanya, apa perkataan Rehema selalu benar semua? Itu berarti ... apa kau juga akan pergi, Shen?" Yasmin meneteskan air mata membayangkan Shen Amun Ra akan pergi meninggalkannya. "Itu sudah takdir, Yasmin. Akan lebih baik jika aku saja yang meninggal daripada kau, Sayang." "Tidak! Setelah melihat semua ini! Aku ingin meninggal di pelukanmu, Shen. Bersamamu!" ucap Yasmin tertunduk lesu. "Kalau kau meninggal bersamaku, i