Yoshida lega kala yang membuka pintu rahasia di rumahnya adalah putranya, tak bisa berlindung di badan siapapun lagi, Yoshida memeluk Yoseph dengan sangat erat.
"Nak!! Apakah Shen Amun Ra sudah pergi?! Pria itu tenyata bukanlah pria baik-baik! Tapi monster!! Apa kau tahu?! Dia-lah yang membunuh beberapa warga di sekitar kita ini, Nak. Mengetahui rahasianya, makanya dia marah dan ingin membunuhku!! Lindungi aku, Sayang!" seru Yoshida, gemetaran.
"Oh, ya?!" jawab Yoseph, dengan sorot mata yang kelam nan tajam.
"Iya, Sayang. Aku takut sekali! Lindungi, Mama!" pinta Yoshida, menangis di pelukan Yoseph yang ditakdirkan Tuhan jadi putranya.
"Kau sama saja seperti dulu, Pelayan. Suka memfitnah orang dan berani menusuk dari belakang! Tidakkah kau tahu?! Aku adalah Penjaga Selir Yasmin yang kau
