Seumur hidup itu lama, dan usahakan disisa akhir hidup kita yang menemani bukan lagi kesibukan-kesibukan duniawi, tapi teman yang bisa diajak bicara dari hati ke hati, maka pastikan kau memilih seseorang yang tepat untuk menjadi teman hidupmu. Dan hal yang sama tengah Teo rasakan. Dia ingin terbebas dari kesibukannya, dan menjadikan Galuh tempat dia pulang agar bisa duduk menatap semburan senja di ufuk barat kala sore menyapa. "Kemana Galuh? Bukankah tadi dia sedang membeli cilok?" Tanya Zhidan namun Teo tidak menjawab, tapi pandangannya benar-benar fokus ke penjual cilok dan halaman kantor itu. "Galuh!" Lirih Teo dan langsung berjalan cepat ke arah luar untuk mencari keberadaan Galuh, dan baru setelah itu Luci ikut berbalik untuk melihat kearah belakang punggungnya. "Kenapa?" Bingu

