Sementara itu, di jalan setapak di belakang kompleks pabrik, sebuah mobil van berwarna hitam melaju meninggalkan area itu. Di belakangnya, lidah api menjilat-jilat semakin tinggi. Langit di atas pabrik itu kembali menyala terang. Asap membubung tinggi, pekat. Seorang pria dengan pakaian serba gelap tertawa di belakang kemudi mobil van itu. “Hahaha!” Tawanya meledak, matanya memancarkan kesenangan. Tangannya gesit memutar kemudi, mobil turun ke jalan, melaju kencang meninggalkan keributan besar yang ia sebabkan. Tak ada yang menyadari pergerakan mobil itu, semuanya sibuk berusaha memadamkan api yang berkobar semakin ganas. Reymond, pria di belakang kemudi itu bersiul santai. Mobilnya kini telah jauh meninggalkan pabrik produksi itu. Ia membuka jendela mobil, membiarkan angin dingin mene