Tidak ada yang mencurigakan, semua aman. Itulah kesimpulan yang didapat Kalandra setelah bertemu kepala pabrik, penjaga gudang stok dan bahan baku, lalu menuju ruangan besar utama. Tempat produksi kosmetik yang dikeluarkan oleh PT. CYL cosmetics.
Namun pria itu tak kehilangan akal. “Sayang, aku mau ke ruangan server lokal, kamu mau ikut atau mau nunggu di mobil?” bisik Kala pada sang istri. Mereka sedang berjalan bersisian di lorong-lorong pabrik. Kepala pabrik berjalan di depan, menjadi tour guide.
“Mau ngapain?” Bianca balas berbisik.
“Mau minta akses ke CCTV.”
“Eh, buat apa?” Bianca menoleh penasaran.
“Langkah antisipasi.” Kala tersenyum tipis. “Jadi mau ikut atau enggak?”
“Ikut deh.”
“Ya udah, bentar aku bilang Yafi dulu.” Kala langsung menepuk pundak Yafi yang berjalan di depan
