“Memalukan!” Suara Adam melengking tajam. Ia berdiri membelakangi putra bungsunya yang menunduk. “Bisa-bisanya kamu berkelahi dengan Reymond di rumah sakit, Kala?”
“Maaf, Pi,” ucap Kala pelan tapi tegas. Ia tak berniat membela diri apalagi menyalahkan Reymond yang memulai perkelahian itu.
Adam mendengus, berbalik. “Aku sudah meminta semua berita dan video yang beredar di-take down. Tapi kamu tahu sendiri penyebaran berita di internet saat ini sangat cepat sekali. Akun-akun kecil kadang tidak bisa terlacak. Jadi, siapkan diri untuk menghadapi apapun opini media, Kala. Aku hanya akan membantu sebatas ini.”
Kala menelan ludah. Ia tak mengkhawatirkan dirinya, tapi Bianca. Jika ada yang merekam kejadian itu, pasti ada yang menyadari bahwa Kala tidak datang bersama istrinya ke rumah sakit itu
