"Sayang? Ayo bangun, ini sudah pagi. Ayo kita sarapan," ucap Samuel pelan-pelan. Tapi, tangan yang ia pakai untuk mengusap pipi Livy tiba-tiba ditepis kasar, oleh si pemilik pipi itu sendiri.
Samuel terperanjat, lalu mulai menelan salivanya sendiri. Ia tetap mencoba untuk tersenyum. Biarpun wanita yang kini bangun, malah mengacuhkannya dan pergi ke kamar mandi, untuk mencuci wajahnya.
Samuel duduk diam dan menunggu Livy kembali. Ia lihat juga, ketika Livy yang sudah mulai melangkahkan kakinya keluar, dari dalam kamar mandi dan segera Samuel hadang di depannya.
"Ayo sini," ajak Samuel yang langsung saja menyentuh kedua bahu Livy dan membawanya kembali ke atas tempat tidur.
Kedua bahu Livy ditekan, hingga tubuhnya turun dan dua bongkahan di belakang tubuhnya menyentuh kasur. Setelah itu,
