Sementara Allana dan sang HRD tengah berdiskusi mengenai pemecatan dirinya, meski telah memohon tapi Allana tidak diberi kesempatan untuk berada di hotel itu sebagai karyawan. Sedih. Sudah pasti, tapi Allana hanya bisa menghela nafas panjang dan menerima keputusan yang telah diberikan oleh perusahaan. Sedari awal ia memasuki hotel tersebut sebagai karyawan memang telah menandatangani perjanjian, bahwa ketika dirinya mendapat kompain dari konsumen karena kinerjanya, maka saat itu adalah akhir dari ia bekerja di hotel itu. Allana melangkah lesu meninggalkan hotel menyusuri jalanan ibukota yang masih terlihat ramai malam itu. Ia tersenyum getir, memikirkan nasibnya yang buruk. Lalu ia menaiki bus kota menuju apartementnya tinggal. Bus kota malam itu, terlihat ramai oleh para pekerja yang

