“Jangan siksa dirimu lagi mulai sekarang, kalau kau ingin marah, marahlah padaku, keluarkan uneg-uneg di hatimu kepadaku, lampiaskan semua kesal kepadaku, jangan sampai kau menanggung semua beban sendirian, hingga membuat anak kita bersedih di dalam karena ibunya bersedih, oke? Sekarang ada aku yang bertanggung jawab penuh padamu. Mungkin kemarin aku telah di tipu dan di hianati pengawal sekaligus orang kepercayaanku, tapi setidaknya itu belum terlalu terlambat, karena kau dengan berani mendatangiku, terimakasih atas jerih payahmu menandatangiku, dan terimakasih telah bertahan begitu lama dengan penderitaan, aku tidak akan membiarkan kehidupanmu bersamaku di penuhi duri yang akan melukaimu lagi...” ucap Kent dengan suara lembut.
Allana menatap kearah Kent sembari menerka-nerka, bahwa d
