Sebuah Ide

1024 Words

“Oke, deh, Sayang. Aku coba bangunin peliharaan kita yang tidurnya kayak kerbau, ya? Biar segera bergerak. Semakin cepet kita belanja dan memasang kunci, semakin cepat kita merasa tenang bukan?” tanya Yulia sembari bangkit berdiri. “Oke, Sayang. Semangat menjalani misi penting, ya? Aku sangat mencintaimu…” jawab suara dari seberang. Lalu sejenak kemudian panggilan itu terputus. Yulia segera memasukkan ponsel miliknya ke dalam saku. Dan berjalan menuju sahabatnya yang masih di posisi yang sama. Sementara Allana, yang menyadari bahwa sahabatnya telah mengakhiri panggilan telpon, dan berjalan mendekat kearahnya, dadanya bergemuruh membayangkan bagaimana sahabatnya memperlakukan dirinya dengan sangat jahat. Dia mengatur nafasnya, agar bisa mengimbangi akting teman sekelasnya yang sudah ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD