Matanya menatap nanar kearah ponsel, menatap nama yang tertera di layar ponsel dengan penuh kebencian, dan secepat kilat tangannya mengayunkan ponsel kearah vas bunga di dalam kamar mewah miliknya. PRAAANG!! Terdengar bunyi berdentang pecahan vas bunga akibat lemparan ponsel keluaran terbaru product Apple. K memejamkan matanya sembari meremas rambutnya. “Sialaaan!! Dasar wanita tak tahu diri!!” teriaknya lagi, air mata menetes membanjiri pipi mulusnya. Lututnya bergetar, lalu dia terduduk lemas di lantai. Tangannya masih bergetar. Hatinya bergemuruh. Tiga puluh menit berlalu, K memilih bangkit berdiri dan menuju wastafel, lalu membasuh wajahnya. Dia meraih jaket di atas tiang gantungan, lalu berjalan menuju ke taman. Terlihat sang pengawal mengawasinya dengan radius lima meter. K

