Sudah bermenit-menit berlalu, tapi mata ini tak juga kunjung terpejam. Sialnya aku malah merasa nyaman bergelung dalam dekapan bayi besar ini. Jangan, Silvana. Kamu tidak boleh terlena oleh pria berbahaya ini. Dia bisa saja memangsamu kapanpun dia mau. Tuan Max itu lebih berbahaya dari singa jantan yang kehilangan betinanya. Aku tiba-tiba kembali merasa sesak saat mengingat malam itu, saat pertama kali ia menyentuhku dengan penuh rasa sakit yang mendalam. Aku tahu ia terluka, dan aku pun sama. Wanita mana yang baik-baik saja saat pria yang dicintai menyebut nama perempuan lain saat bercinta. Meski ia mengatakan hanya ingin meminta maaf, tapi itu tak membuatku merasa lebih baik. Sebab itu artinya, wanita itu masih mempunyai arti besar bagi Tuan Max. Aku merasa lebih buruk lagi karena t