Hasil

1190 Words

Dewa langsung berdiri begitu melihat Jihan keluar. Tatapan Dewa nyaris tidak berkedip, lalu ketika menyadari kalau yang Dewa lakukan ini terlihat konyol, Dewa langsung mengalihkan pandangan ke samping dengan mengusap wajahnya sekali. “Jihan,” gumam Dewa lirih. “Jangan begini sama Abang ...” Jihan berkedip sekali, tentu saja bingung. “Kenapa?” tanya Jihan heran. “Apa penampilan Jihan ... aneh?” “Tidak.” Perlahan Dewa mendekat, kemudian Dewa mengulurkan tangan. “Apa kita pergi sekarang?” Bergantian Jihan menatap Dewa juga telapak tangannya. Pipi Jihan terasa memanas, namun dengan tindakan malu-malu itu, Jihan menerimanya. Dewa dengan sigap menggenggam lembut begitu tangan Jihan tiba, membuat keduanya sama-sama mendongak dan saling bertemu tatap kemudian berakhir menyunggingkan satu sama l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD