Sara langsung memesan kopi yang diinginkan Yosi, kopi dari café mahal di seberang gedung Rukmana. Dia senang sekali hari ini telah mendapatkan informasi yang memang dia incar. Di tengah perasaan senangnya, dia sempat pula memperhatikan Mia yang sibuk ke luar masuk kantor, dan terdengar dihubungi Sindi. Benar kata Yosi, Mia sekarang jadi kaki tangan Sindi, salah satu atasan di perusahaan.
Karena hubungan pertemanannya yang agak terganggu, Sara mau tidak mau mengerjakan tugasnya sendiri hari itu. Padahal biasanya, Mia yang kerap membantu meringankan pekerjaannya. Dia sendiri belum mau mendekati Mia, juga tidak mau menegur lebih dulu. Lagi pula, Mia juga sepertinya tidak peduli dengan dirinya.
Menjelang waktu pulang, Sara tidak lagi fokus ke layar komputernya, lebih tertarik ke layar ponse
