Malam yang semakin larut tak lantas membuat Beby segera memejamkan kedua matanya. Ia yang kini tidur dengan posisi miring itu masih menggenggam ponselnya. Berharap ada ponselnya tiba-tiba layarnya menyala karena ada yang menghubunginya. Hmm..sosok Abrisam rupanya berhasil membuat Beby gundah gulana. Livia yang sudah tertidur sejak beberapa jam yang lalu, tentu tidak akan mengerti dengan kegundahan Beby ini. Sesekali Beby melirik ke sampingnya, gadis itu benar-benar tidur dengan nyamannya di sana. Kasihan. Dia pun tidak ada bedanya dengan Beby, sama-sama lelah. Kondisi kamar ini lampunya mati. Namun masih ada cahaya yang masuk dari tirai yang menerawang. Cahaya rembulan di sana masih sangat terang, padahal hati Beby sudah meredup karena Abrisam tidak membalas pesan yang dikirimkannya dan