BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN
WARNING CERITA YANG MENGANDUNG ADEGAN plus plus.
"Paman, aku tidak banyak tingkah. Aku ingin memberitahu statusku agar aku bisa lebih mudah untuk masuk ke perusahaan mu kalau aku ingin bertemu atau ada kepentingan mendesak." Ujar Gina menepis perkataan Axel , yang menurut Axel dirinya terlalu banyak tingkah.
Axel yang mendengar alasan Gina ingin memberi tahu orang kantor tentang hubungannya semakin curiga, apa tujuan Gina ingin memberitahu orang kantor tentang statusnya sebagai Nyonya Axel.
"Tidak perlu datang kesini kalau kamu punya kepentingan atau urusan denganku, karena kita akan tinggal satu atap. Kalau kamu ada kepentingan , kamu tidak perlu datang kesini, kamu bisa menghubungiku, atau kamu bisa menungguku pulang." Ujar Axel masuk akal, namun Gina tidak kehabisan ide, agar Axel mengizinkan dirinya masuk ke perusahaannya.
"Aku suka dengan permainan Paman semalam. Bagaimana kalau saat aku di kampus dan tiba-tiba menginginkan Paman, tidak mungkin kan aku muncul di siaran TV dan memberitahu kalau aku sedang ingin bercinta. Aku kan sudah punya suami, mending aku minta di puasin Paman saja seperti semalam." Ujar Gina seraya mengelus lengan Axel, membuat Axel mulai merasa panas yang tiba-tiba datang di seluruh tubuhnya.
Gina yang melihat raut wajah tegang dari Axel sedikit menyunggingkan senyumnya karena ia berhasil memancing Axel.
Axel langsung mendongak sebentar, dan melepaskan tangan Gina yang sejak tadi menggodanya.
"Sudah berapa kali aku bilang, jangan banyak tingkah!" ujar Axel tegas, dan Gina langsung memperlihatkan wajah kesalnya, meski Gina tidak benar-benar kesal.
"Dasar suami tidak berguna. Tidak tergoda dengan godaan wanita cantik sepertiku. Sudah seperti Gay." Ujar Gina yang langsung membalikkan badannya untuk pergi dengan kaki yang dihentakkan ke lantai, menunjukkan kalau dirinya sedang kesal.
Axel yang mendengar ucapan Gina yang menuduh dirinya sebagai pria Gay masih tidak percaya, bahkan sampai tidak sadar dengan kepergian Gina, karena Gina mengatai dirinya sebagai pria Gay.
Axel mengepalkan tangannya kuat saat mendengar ucapan Gina, saat Gina bilang dirinya pria Gay.
Axel yang baru sadar sedikit terkejut saat tidak lagi melihat keberadaan Gina. Dengan kesal Axel masuk ke perusahaannya, dan memanggil Hans, asistennya.
"Tetap pantau Meli, dan selalu berikan kabar tentang dia." Titah Axel yang langsung dipatuhi oleh Hans. Hans langsung keluar setelah mendapat perintah tersebut dari Axel.
Axel yang sudah terlanjur kesal pada Gina jadi tidak bisa konsentrasi bekerja. Kata-kata GAY terngiang-ngiang di otak Axel, membuat Axel kesal sendiri karena mengingat setiap perkataan Gina.
Karena Axel benar-benar termakan kata-kata Gina, akhirnya dengan kesal Axel keluar dari ruangannya dan memberi tahu Hans, kalau dirinya akan pergi sebentar, tanpa menyebutkan kemana tujuan Axel. Axel pergi dan ingin mencari konsentrasinya terlebih dahulu, Karena Axel benar-benar tidak bisa kerja mengingat kata Gay.
Padahal, menurut Axel, dirinya sungguh sangat perkasa kalau urusan ranjang, dan seenaknya saja Gina bilang kalau dirinya Gay.
Saat ditengah perjalanan, Axel menghubungi seseorang, dan Author sendiri tidak tahu siapa yang dihubungi.
"Bagaimana? Apakah ada?" tanya Axel, dan setelah itu, Axel kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya, tanda kalau panggilan sudah berakhir.
Axel menambah kecepatan mobilnya hingga melewati batas rata-rata, dan tidak lama setelah itu, Axel tiba di gedung universitas GunadarmaVic. Dengan langkah percaya dirinya, Axel memasuki Universitas GunadarmaVic tersebut, dan langsung disambut hormat oleh para dosen.
"Panggil mahasiswi yang bernama Gina Marsela." Titah Axel dengan penuh ketegasan, dan itu membuat semua para dosen terkejut.
Salah satu dosen pun bergegas untuk memanggil Gina, sesuai dengan perintah Axel. Yah, Axel pergi ke kampus Gina hanya mencari Gina, dan sepertinya, Gina akan berada dalam masalah besar.
Tidak berselang lama dari kepergian dosen, dosen itu pun kembali datang, dan kali ini bersama dengan Gina, membuat Gina terkejut melihat keberadaan Axel di kampusnya.
Axel yang melihat kedatangan Gina langsung menarik pergelangan tangan Gina dengan kasar, hingga Gina merasa kesakitan di pergelangan tangannya.
Axel membawa Gina ke suatu tempat yang ternyata tempat itu tempat sepi, membuat Gina bingung.
"Paman, ngapain kesini?" tanya Gina
"Untuk membuktikan kalau aku tidak Gay." Ujar Axel yang membuat Gina terkejut, apalagi Axel langsung menyambar bibirnya, itu semakin membuat Gina benar-benar terkejut.