1 - Prolog

252 Words
Warning!!!  Cerita ini mengandung unsur BDSM atau Bondage. Jaemin terengah-engah dengan ballgag dimulutnya dan blindfold di matanya. Tangannya terikat ke belakang sedangkan sebuah vibrator tertanam di lubangnya bergetar dengan tempo teratur dan posisinya yang menungging menghadap seseorang. Jaemin berusaha mengucapkan "Let me Come" Namun hanya terdengar seperti desahan tidak jelas di telinga orang yang sedang duduk di depannya. "Apa hukumanku masih kurang hingga kau terus melanggar atau kau  sebenarnya memang ingin dihukum, Nana?" Ujar Jeno dengan suara mengintimidasi, ia mengangkat dagu Jaemin dengan kakinya. Tiba-tiba vibrator di lubangnya bergetar sangat kuat membuat Jaemin menggelinjang, tanda ia akan klimaks. "Ingat, kau dilarang keluar sebelum izinku." Ucapan Jeno membuat Jaemin menguatkan gigitannya pada ballgag agar menahan diri dari klimaks. Jeno dengan cepat menarik dagu Jeno agar sejajar dengan lututnya. Ia membuka ballgag di mulut Jaemin dan membiarkan kepala Jaemin bersandar di kakinya. "Apa yang harus kau katakan disaat ini, Nana-ya?" Ujar Jeno lagi. "Please, let me cum.. Massster." Ucap Jaemin dengan terbata-bata. Dengan Jaemin mengucapkan itu, Jeno menginjak penis kecil Jaemin. Alhasil, Jaemin klimaks dengan kepala menengadah di depan Jeno. "Good boy." Ucap Jeno mengusap kepala Jaemin. Jeno kemudian melepas ikatan dan blindfold Jaemin namun kemudian Jaemin memanjat tubuh Jeno. "Aku ingin milikmu di dalamku, master." Ujar Jaemin sambil memposisikan diri di depan penis Jeno yang sudah ia keluarkan. Jeno menyeringai melihat Jaemin yang impulsif seperti ini. "Kalau begitu gerakkan pinggulmu lebih kuat Jaemin-ah." Geram Jeno menghentakkan penisnya kedalam lubang Jaemin membuatnya melengguh keras di dalam ruangan kedap suara ini. *** TO BE CONTINUED..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD