30

1965 Words

Tatapan Ophelia lurus ke depan, tapi tak ada yang benar-benar ia lihat. Ia sedang menahan emosinya, mencoba agar tak menangis atau mengutuk saat hatinya terluka seperti ini. Sekali lagi Ophelia mengingatkan dirinya. Aexio tidak salah di sini, ialah yang terlalu berharap lebih pada Aexio. Menarik napas dalam, kemudian menghembuskannya. Ophelia melakukan dua hal itu berkali-kali. Ia harus menyembunyikan lukanya sama seperti ketika ia belum menikah dengan Aexio. "Astaga!" Sopir taksi bersuara terkejut bersamaan dengan mobilnya yang berhenti mendadak. "Nona, Anda baik-baik saja?" tanya sang sopir pada Ophelia. "Saya baik-baik saja," balas Ophelia. "Ada apa dengan pengemudi ini? Apa dia tidak tahu jika dia membahayakan nyawa orang lain?!" gerutu si sopir. Ophelia melihat ke mobil yang ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD