Sebuah Rumah (TAMAT)

2061 Words

Pertama kali Cici keluar dari taksi, ia langsung menengadah. Rumah tunggal bergaya Maison de Ville itu berdiri anggun di tengah deretan bangunan tua Paris, namun berbeda dari kiri–kanannya:,halaman depannya cukup luas untuk ukuran pusat kota, dengan pohon maple kecil, bangku besi melengkung, dan pagar hitam bergaya klasik yang memagari seluruh properti. Dinding rumah berwarna cream-beige hangat, dipadu jendela besar berbingkai kayu oak tua. Atapnya bergaya mansard, ciri khas bangunan Paris lama, tapi dengan kesan lebih modern. “Gila…” Cici membetulkan rambutnya, menatap ke dalam halaman yang hampir seukuran lapangan kecil. “Banyak bener duit lakinya si Antika.” Ia membuka pagar besi yang berdecit manis, berjalan melewati jalur batu kecil yang mengarah ke pintu depan. Mata Cici menelusur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD