Extra Part 10

1783 Words

Cici terbangun lagi ketika matahari mengiris masuk melalui tirai linen di kamarnya. Untuk sesaat ia lupa semua yang terjadi, lupa tembakan, lupa duka itu, lupa tiga bulan pengasingan yang terasa panjang sekaligus aman. Lalu ingatan semalam menamparnya pelan, “Semuanya sudah selesai.” “Kamu bebas melanjutkan hidup.” Ya. Waktunya kembali ke hidupnya sendiri, bukan? Ia mandi lama, membiarkan air hangat menurunkan detak jantungnya. Rambutnya masih basah ketika ia keluar kamar, dan aroma lavender dari sabun Sadam masih menempel di kulitnya. Begitu melangkah ke ruang makan, ia berhenti. Ada sepiring sarapan di meja. Dan bukan sembarang sarapan, roti panggang dengan telur mata sapi berbentuk hati dan dua potong sosis yang dipotong menyerupai daun. Cici tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD